TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga Markus Korban Penganiayaan TNI di Papua Akhirnya Buka Jalan

Keluarga korban dapat santunan Rp150 juta

Pembukaan palang jalan usai pihak keluarga sepakat menerima uang kedukaan Rp150 juta dari pihak Kompi Senapan A 757/GV. (IDN Times/Endy Langobelen)

Timika, IDN Times - Keluarga almarhum Markus Kamisopa, korban meninggal dunia akibat penganiayaan prajurit TNI dari Kompi Anakonda A 757/GV, akhirnya membuka palang jalan di Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, setelah sepakat menerima uang kedukaan Rp150 juta.

Diketahui, aksi palang jalan tersebut telah berlangsung sejak Kamis, 24 Agustus 2023 pagi hingga malam dan berlanjut hari ini. 

Uang kedukaan tersebut diserahkan dalam kegiatan mediasi ke empat yang berlangsung di Aula Kantor Distrik Mimika Timur, Jumat, 25 Agustus 2023 siang. 

Sebelumnya, keluarga korban menuntut uang kedukaan senilai Rp5 miliar. Kemudian tuntutan tersebut turun menjadi Rp1 miliar setelah tiga kali mediasi. 

Namun, pada mediasi terkahir hari ini, Komandan Kompi Senapan A Yonif 757/GV, Lettu Inf. Irdo Agus Prabowo, menyampaikan pihaknya hanya dapat menyanggupi uang kedukaan Rp150 juta. 

Jumlah itu pun disepakati keluarga korban usai melihat beberapa hal yang menjadi pertimbangan ke depan. 

Selain uang Rp150 juta, Kompi Senapan A 757/GV juga bersedia membangun makam korban dan membantu pelaksanaan ibadah 40 hari. 

"Dengan ini, kami dari Kompi Senapan A memberikan dana duka kepada keluarga yang berduka. Kami harap dengan apa yang sudah kita selesaikan hari ini, hubungan silaturahmi keluarga dengan kami Kompi A dapat terus terjalin dengan baik," ujar Irdo sembari menyerahkan uang kedukaan. 

"Terima kasih, saya dari keluarga duka, saya terima dengan ikhlas," kata Klemens Nawatipia, mewakili pihak keluarga saat menerima uang kedukaan tersebut. 

Baca Juga: Datangi RSUD Mimika, Keluarga Markus Kamisopa Pertanyakan Hasil Visum

1. Kadistrik Mimika Timur sebut persoalan selesai

Penyerahan uang kedukaan oleh Komandan Kompi Senapan A Yonif 757/GV, Lettu Inf. Irdo Agus Prabowo, kepada pihak keluarga korban. (IDN Times/Endy Langobelen)

Usai penyerahan uang kedukaan tersebut, Kepala Distrik Mimika Timur, Bakri Athoriq, saat diwawancarai menegaskan persoalan ini telah selesai. 

"Pada hari ini juga, pihak keluarga akan kembali ke tengah-tengah keluarganya untuk membuka akses jalan dan aktivitas lalu lintas akan normal kembali. Dengan demikian persoalan sudah tidak ada lagi, sudah selesai," tuturnya.

Baca Juga: Korban Penembakan KKB di Puncak Papua Dievakuasi ke Timika 

2. Proses hukum tetap berlanjut

Kapolsek Mimpi Timur, AKP Matheus T. Ate, saat jumpa pers usai kegiatan mediasi. (IDN Times/Endy Langobelen)

Sementara, Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus T. Ate, mengatakan meski keluarga sudah sepakat menerima uang kedukaan, proses hukum anggota TNI pelaku penganiayaan tetap berlanjut. 

"Pelakunya ada dua orang yang terlibat langsung. Dari dua orang ini, kemungkinan satu karena hasil visum dan keterangan-keterangan saksi di lapangan yang polisi kumpulkan itu, satu kali dipukul bagian leher. Pada saat korban jatuh itulah yang mengakibatkan dia meninggal. Dari hasil visum juga tanda-tanda kekerasan fisik luar tidak ada," jelasnya.

Matheus menambahkan, setelah penyelesaian hari ini, pihak keluarga tidak lagi menginginkan untuk melakukan outopsi terhadap korban. 

"Mulai hari ini, hubungan antara masyarakat yang berduka kemarin dengan Kompi A selesai. Hubungan kembali normal sebagai aparat keamanan dan warga masyarakat yang ada di sini. Tidak ada lagi permusuhan, yang ada adalah sebagai saudara. Dan proses hukum akan kita serahkan kepada pihak TNI" tutur dia. 

Selaku aparat, Matheus berharap jika ke depan ada masalah, segera sampaikan ke pihak berwajib.

"Kami akan benar-benar respect untuk bersama sama menyelesaikan masalah. Bukan malah melakukan pemalangan jalan, karena jalan itu untuk kepentingan umum," tuturnya. 

"Mari kita ciptakan Mapurujaya menjadi daerah yang aman, bukan daerah konflik, karena orang Mapurujaya ini orang merah putih semua," imbuhnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya