TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kritik Keras ke Pansel: Jokowi Ingin Kinerja KPK Menurun

Pansel dipimpin kepala BPKP

Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tergabung dalam IM57+ Institute mengkritik susunan panitia seleksi calon pimpinan KPK tahun ini. Mereka menilai Presiden Joko "Jokowi" Widodo ingin membuat kinerja KPK terus menurun.

"Komposisi Pansel KPK saat ini menunjukkan Joko Widodo memang berharap KPK akan terus menurun kinerjanya," ujar Ketua IM57+ Institute, Praswad Nugraha, Jumat (31/5/2024).

1. Pansel tak ada yang kritis pada KPK

Koordinator Pelaksana IM57+ Institute/Eks Penyidik KPK, Praswad Nugraha (IDN Times/Athif Aiman)

Praswad mengatakan tudingan itu dibuktikan dengan tidak adanya sosok yang memahami dan mengkritisi KPK.  Selain itu, rekam jejak anggota pansel dinilai berandil melemahkan KPK.

"Apabila ditelusuri, perlu dipertanyakan sikap anggota pansel pada saat revisi UU KPK dan pemilihan pimpinan pada 2019," ujarnya.

Baca Juga: KPK Sayangkan Tak Ada Mantan Pimpinan di Struktur Pansel Capim 

2. Pansel Capim KPK mulai kerja Juni 2024

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jokowi akhirnya meneken Keputusan Presiden pembentukan pansel capim KPK. Pansel dipimpin Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Muhammad Yusuf Ateh. Sedangkan, wakilnya adalah Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arief Satria. 

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan Keppres sudah diteken Jokowi, maka anggota pansel capim KPK itu langsung bekerja mulai Juni 2024. Dia akan mengundang ketua dan anggota pansel untuk bekerja. 

"Nanti, sekretariatnya ada di Setneg. Sekretaris non-anggota adalah Bu Nanik, selaku deputi administrasi aparatur Setneg. Beliau ini bukan anggota, tetapi mendukung dan memfasilitasi kinerja panitia seleksi," tutur mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya