KPK Jerat Wali Kota Semarang, Hasto Ingatkan Kasus Kader PDIP NTT
Hasto teringat kasus Marinus Sae
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wali Kota Semarang yang juga kader PDI Perjuangan (PDIP), Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, tengah terseret dugaan korupsi yang diusut Komisi Pemilihan Umum (KPK). PDIP pun menghormati proses hukum yang berlangsung.
"PDIP percaya dan kami menghormati seluruh proses hukum tersebut hanya dilakukan dengan prinsip praduga tak bersalah, dan mengedepankan kebenaran dalam hukum, jangan hukum ditunggangi oleh alat kekuasaan,” ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).
1. Hasto teringat kasus Marinus Sae
Hasto mengatakan penyidikan KPK di Semarang membuatnya mengingat lagi penanganan kasus korupsi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilakukan jelang Pilkada 2018.
Saat itu, Hasto melanjutkan, calon gubernur yang diusung PDIP, Marianus Sae, tiba-tiba dijadikan tersangka oleh KPK, mendekati waktu pemilihan gubernur NTT. Akibatnya, PDIP kalah.
“Sebenarnya secara historis menjelang Pilkada serentak memang ada berbagai dinamika politik hukum yang digerakkan oleh kebenaran, kepentingan politik lain ini yang terjadi dalam Pilkada-Pilkada sebelumnya. Dulu di NTT saudara Marinus Sae, itu juga dalam rangka Pilkada, sekarang menjadi ambigu di dalam proses penegakan hukum,” kata dia.
Baca Juga: Hasto PDIP Minta Maaf Tak Penuhi Panggilan KPK dalam Kasus DJKA