TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Divonis 1,6 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Minyak Goreng Ajukan Banding

Master Parulian divonis 1,6 tahun penjara dan denda Rp100 ju

Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor ketika mengenakan rompi pink Kejaksaan Agung dan ditahan (Dokumentasi Puspen Kejakgung)

Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus ekspor minyak, Master Parulian Tumanggor mengajukan banding terhadap vonis 1,6 tahun penjara yang ia terima. Hal itu diutarakan oleh kuasa hukumnya, Juniver Girsang.

"Kami mencermati putusan ini ada pertimbangan yang menurut kami menjadi dasar kami nanti mempertimbangkan untuk segera mengajukan banding," ujar Juniver, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Komisaris PT Wilmar Nabati Bantah Diuntungkan Kebijakan Ekspor CPO

Baca Juga: KPK: Tenang, Ketua KADIN Arsjad Rasjid Pasti Dipanggil Jadi Saksi

1. Ada sejumlah hal yang menjadi sorotan Juniver Girsang

Juniver Girsang di Kejaksaan Agung pada Senin (15/8/2022). (IDN Times/Aryodamar)

Juniver mengungkapkan, dalam pertimbangan putusan disebutkan bahwa kelangkaan minyak goreng bukan karena perbuatan pengusaha, tapi karena kebijakan pemerintah yang melawan pasar  dengan menetapkan harga eceran tertinggi. Lalu, perusahaan kliennya tidak membuat kerugian negara karena kasus ini.

"Dalam putusan ini Jaksa menuntut ada (ganti rugi) pereknomian negara, malahan Wilmar sempat dituntut Rp10 triliun. Kita juga melihat analisa hakim yang menyatakan tidak ada kerugian perekonomian negara karena ini mengenai kebijakan," ujarnya.

Baca Juga: KPK: AKBP Bambang Kayun Diduga Terima Suap Rp6 M dan Mobil Mewah

2. Juniver akan komunikasi dengan kliennya

Juniver Girsang di Kejaksaan Agung pada Senin (15/8/2022). (IDN Times/Aryodamar)

Juniver akan berkomunikasi dengan kliennya terkait langkah banding tersebut. Sebab, menurutnya kelangkaan minyak goreng adalah salah pemerintah, bukan kliennya.

"Karena pertimbangan majelis ini tentu akan kami cermati," ujar Juniver.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya