BRIN: Jokowi Salah Gunakan Kekuasaan
Jokowi dinilai seharusnya tahu batas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengakui memegang data partai politik dari intelijen. Pengakuan Jokowi dinilai menjadi salah satu bentuk penyalahgunaan kekuasaaannya.
"Jadi menurut pandangan kami dari klaster hankam, bahwa apa yang diungkapkan oleh presiden itu bahwa dia mengetahui atau dia menerima informasi dari intelijen tentang partai politik, itu adalah suatu bentuk penyalahgunaan kekuasaan," ujar Peneliti dan Koordinator Klaster Pertahanan, Keamanan, dan Konflik pada Pusat Riset Politik BRIN, Muhamad Haripin, Kamis (21/9/2023).
"Atau setidaknya kita bilang ada indikasi penyalahgunaan intelijen untuk kepentingan kekuasaan," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Pantau Parpol Lewat Intelijen, Demokrasi dalam Masalah Serius
1. Hak masyarakat bisa terancam
Haripin menilai tindakan Jokowi punya sejumlah dampak. Salah satunya adalah pelanggaran hak kebebasan warga.
"Dan tidak kalah serius, menurut kami, bahwa pernyataan Presiden itu juga bisa menjadi ancaman sebetulnya bagi proses menjelang pemilu tahun depan. Juga, mengancam nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras di Berbagai Daerah