TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taman Remaja Surabaya Disegel, Pengelola Bingung Alasannya

Terima kasih sudah temani masa kecil kami

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Destinasi wisata legendaris Surabaya, Taman Remaja Surabaya (TRS) kini bisu. Tidak lagi terdengar suara anak-anak yang berteriak dari mini roller coaster atau dari panggung rakyat di dalam tempat wisata yang sudah berusia 47 tahun ini. TRS kini mati disegel oleh garis pengaman Satpol PP. Ada pula tempelan-tempelan dengan lambang X merah besar yang bertuliskan "Pelanggaran Perda kota Surabaya nomor 23 tahun 2012".

1. Pengelola tak mengerti alasannya

IDN Times/Fitria Madia

TRS dikelola oleh perusahaan bernama PT Sasana Taruna Aneka Ria (STAR). Direktur operasional PT STAR, Didik Harianto mengatakan ia juga tidak mengerti apa alasan penyegelan TRS. Yang ia tahu, Tanda Daftar Usaha Pariwisata PT STAR memang sudah habis sejak 27 Agustus 2018. Namun, bukan pihaknya tidak mau memperpanjang, tetapi Pemkot Surabaya lebih tepatnya Wali kota Surabaya yang memiliki saham sebesar 37,5 persen pada TRS sudah beritikad untuk menutup TRS sejak 2013. "Saya tahunya cuma itu. Itu urusannya para pemegang saham. Saya ini cuma pengelola," ujarnya kepada IDN Times saat berkunjung ke kantornya, Senin (3/9).

2. Pemkot tak pernah berikan alasan

IDN Times/Fitria Madia

Ia menunjukkan kepada IDN Times surat-surat lama sejak tahun 2006, di mana PT STAR dan Far East Organization Corporation (FEO) sebagai pemegang saham mayoritas mengajukan perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB). Namun sayang, pihak Pemkot Surabaya malah membalasnya dengan surat pengajuan pembubaran pada 2013. 

Bahkan, hingga 2016 sudah sekitar 4 kali mereka bertukar surat yang hanya dibalas surat pengajuan pembubaran oleh Pemkot Surabaya tanpa penjelasan apa pun. "Saya juga tidak paham apa permasalahannya. Kan kalau memang ada masalah lebih baik dibicarakan baik-baik antar pemegang saham," terangnya.

Hingga saat ini, menurut keterangan Didik, pihak Pemkot Surabaya dan FEO belum pernah duduk bersama untuk membahas kelanjutan TRS. Bahkan, saat difasilitasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun, Pemkot Surabaya tidak memberikan konfirmasi apa pun terkait pertemuan yang direncanakan.

Baca Juga: Wahana Bermain Sekelas Disneyland Akan Dibangun di Boyolali

3. Nasib para pegawai terancam

IDN Times/Fitria Madia

Didik pun mengaku bingung dengan nasib 80 karyawannya. Saat ini, karyawan tetap masuk seperti biasa untuk sekedar merawat wahana. Ia akan membiarkan para karyawan seperti ini hingga satu bulan ke depan untuk menunggu kejelasan status TRS. "Seharusnya kan Pemkot meminimalisir adanya PHK. Ini malah menimbulkan," ujarnya menyayangkan.

Ia mengatakan bahwa sudah berulangkali menyurati Pemkot, baik ke Wali kota Surabaya langsung maupun ke Dinas Pariwisata. Ia menanyakan kelanjutan nasib karyawan, ganti rugi, atau relokasi TRS. Namun hingga kini masih belum ada jawaban.

Baca Juga: Lucu: Sok-Sokan Kick Off, Sepatu Risma Malah Terbang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya