Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Makkah, IDN Times - Tim dari Poli Risti (risiko tinggi ) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mendatangi jemaah di masing-masing sektor.
Rombongan yang terdiri dari dokter spesialis jantung, spesialis paru dan penyakit dalam ini datang untuk meminimalisir risiko penyakit yang timbul pada diri jemaah berisiko tinggi.
Baca Juga: Satu Anggota Jemaah Haji Barru Wafat di Makkah
1. Jemaah dengan riwayat sakit jantung jadi perhatian
Pelayanan Poli Risiko Tinggi (Risti) terhadap jemaah di Makkah. Dokumentasi Media Center Haji Kepala KKHI Makkah, Enny Nuryanti, mengatakan, pelayanan jemput bola itu ditujukan kepada jemaah risiko tinggi yang berada di sektor 9.
Pasalnya, separuh dari jemaah yang berasal dari embarkasi Surabaya ini sudah tiba. Salah satu perhatian utama tim Poli Risti adalah jemaah dengan riwayat sakit jantung. Sebab, mayoritas jemaah yang wafat disebabkan oleh penyakit tersebut.
Menurut Enny, Poli Risti hanya memeriksa jemaah yang diajukan oleh tim Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK).
“Jadi tim TKHK menyeleksi jemaah berisiko tinggi yang perlu diskrining ulang,” ujar Enny ditemui di Klinik Sektor 9, Makkah, Rabu (29/5/2024).
Baca Juga: Pria Pukul Polisi saat Mengamankan Jemaah Haji Berakhir Damai
2. Skrining untuk menentukan jemaah lanjut ibadah atau tidak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pelayanan Poli Risiko Tinggi (Risti) terhadap jemaah di Makkah. Dokumentasi Media Center Haji Dari skrining ini akan diketahui jemaah mana saja yang direkomendasikan untuk bisa melanjutkan ibadah atau tidak.
Sebaliknya, jika jemaah tidak isthitaah atau dianggap tidak mampu, maka akan dirujuk ke KKHI.
"Namun, apabila masih tetap terkontrol, akan tetap dipantau oleh tim TKHK. Bisa juga kita nanti akan rekomendasikan safari wukuf,” ujarnya.
Baca Juga: Tips Mbah Imam yang Berhaji Usia 102 Tahun: Tiap Hari Berkeringat