Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Makkah, IDN Times - Kisah inspiratif di Tanah Suci kembali datang dari penyandang disabiltas. Kali ini ada seorang jemaah tunanetra yang berangkat haji pada usia 21 tahun.
Dia adalah Putrie Aura Hermawan. Meski punya keterbatasan, gadis asal Kota Binjai, Sumatera Utara ini punya segudang prestasi. Aura adalah seorang hafizah sekaligus juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Baca Juga: Jemaah Haji Diminta Tak Keluar Makkah, Masuk Lagi Susah
1. Sejak lahir diperdengarkan Al-Quran
Aura, jemaah haji tuna netra asal Binjai. Dokumentasi Media Center Haji Kepada jurnalis dari Media Center Haji, Aura menceritakan bagaimana mulanya ia menjadi seorang penghafal Al-Quran. Ia mengaku pertama kali belajar Al-Quran pada usia 3 tahun.
Menurutnya, kedua orang tua dan sang nenek yang banyak mengajarinya untuk melafalkan ayat-ayat suci.
''Bahkan sejak lahir Aura sudah sering diperdengarkan Al-Quran,'' kata dia, Senin, (5/6/2024).
Biasanya, Aura menuturkan, seusai salat jemaah subuh, kedua orangtua mengajaknya mendaras Al-Quran. Setelah usianya beranjak besar, tepatnya lima tahun, kedua orangtuanya mendatangkan khusus guru tilawah Al-Quran. Metodenya adalah dengan merekam menggunakan handphone.
Baca Juga: Doa Jemaah Tuna Netra di Makkah: Semua Muslim Indonesia Bisa Berhaji
2. Sejak usia 8 tahun belajar Al-Quran braille
Aura, jemaah haji tuna netra asal Binjai. Dokumentasi Media Center Haji Kemampuannya dalam membaca Al-Quran semakin berkembang di usia delapan tahun. Saat itu, ia akhirnya menemukan seorang guru yang bisa mengajarinya membaca Al-Quran sejak dasar dengan huruf braille.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Hanya butuh delapan bulan baginya untuk menamatkan Iqra. Pada usia 12 tahun, dia sudah khatam Al-Quran.
Setelahnya, ia kerap mengikuti perlombaan MTQ. Juara di tingkat kecamatan, kota, hingga provinsi.
Pada tahun 2016 dan 2017, ia menjuarai MTQ bagi siswa SMP dan SMA difabel. Aura juga pernah terpilih menjadi peserta lomba MTQ Nasional bagi disabilitas dan masuk 13 besar.
Kemudian pada 2022 lalu, Aura kembali mengikuti lomba MTQ pada ajang kompetensi pedagogi muda Indonesia. Ia pun berhasil menjadi juara dua.