TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jemaah Haji yang Punya Riwayat Jantung dan Ada Keluhan, Langsung Lapor

Jantung jadi penyebab terbanyak kematian jemaah

Pasien Lansia melakukan pemeriksaan di Polis Risti Klinik Kesehatan Hajj Indonesia, Jumat (31/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Intinya Sih...

  • Jantung menjadi penyakit terbanyak yang menyebabkan kematian jemaah haji, menurut Penanggungjawab Poli Risiko Tinggi Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Makkah.
  • Jemaah dengan riwayat penyakit, terutama jantung, diminta untuk segera melapor keluhan kepada tim kesehatan di kloter untuk dilakukan skrining.
  • KKHI melakukan jemput bola dengan mengunjungi hotel jemaah untuk memeriksa kesehatan dan melakukan edukasi pada para jemaah berisiko tinggi agar dapat mendeteksi dini masalah kesehatan.

Makkah, IDN Times - Penanggungjawab Poli Risiko Tinggi (Risti) Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Makkah, dr Siti Chandra Widjanantie, meminta jemaah haji dengan riwayat penyakit, terutama jantung agar segera melapor jika ada keluhan. Sebab, jantung menjadi penyakit terbanyak yang menjadi penyebab kematian jemaah haji. 

1. Jemaah bisa lapor ke dokter kloter

Jemaah Lansia melakukan pemeriksaan di Polis Risti Klinik Kesehatan Hajj Indonesia, Jumat (31/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Menurut Chandra, jemaah yang punya keluhan bisa langsung menyampaikannya kepada tim kesehatan di kloter. Para dokter di kloter tersebut akan langsung melakukan skrining. Dari skrining itu nantinya akan didapatkan poin penilaian.

''Batas maksimalnya 15 poin. Tapi ada juga yang tidak mengeluh apapun, saat kita skrining poin indikatornya menunjukkan angka puluhan. Nah, itu biasanya akan langsung kita rujuk ke KKHI,'' ujarnya. 

"Kalau jemaah skornya tinggi dan tanpa keluhan, kita monitor. Kalau perlu, kita rujuk ke RS Saudi.'' 

 

Baca Juga: Sempat Diputus Tak Bersalah, 22 WNI Tak Bawa Visa Haji Dideportasi

2. KKHI lakukan jemput bola untuk antisipasi dini

Penanggungjawab Poli Risti Klinik Kesehatan Haji Indonesia, dr. Siti Chandra. (IDN Times/Faiz Nashrillah

Untuk mempermudah akses kesehatan dan deteksi dini para jemaah berisiko tinggi, KKHI juga melakukan jemput bola dengan mengunjungi hotel jemaah. Di sana, selain memeriksa kesehatan para jemaah dengan risiko tinggi, KKHI juga melakukan edukasi dan sosialisasi.

''Ini untuk menjaga istitha'ah sampai terakhir. Kita mendidik agar mengenali kesehatan pada komunitas Risti berat,'' ujar Chandra. 

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya