Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Makkah, IDN Times - Selain visa haji, salah satu syarat utama bisa masuk ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina saat puncak haji adalah Smart Card atau Nusuk. Kartu ini diberikan kepada jemaah haji dari seluruh dunia oleh pemerintah Arab Saudi.
Lantaran fungsinya sangat penting, Petugas Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) pun terus meminta kepada jemaah agar menyimpannya dengan benar. Lalu, bagaimana jika kartu tersebut hilang atau belum dapat?
Baca Juga: Kemenag Akan Bagikan Smart Card untuk Jemaah Haji, Jangan Sampai Hilang
1. Yang belum dapat kartu bisa menanti sampai H-1
Direktur Pelayanan Luar Negeri, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Subhan Chalid. IDN Times/Faiz Nashrillah Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Subhan Cholid mengatakan, jika jemaah haji belum mendapatkannya, mereka bisa lapor kepada petugas. Sebab, Arab Saudi menjanjikan bahwa semua Smart Card akan terbit maksimal sehari sebelum keberangkatan jemaah ke Arafah.
"Hingga Selasa siang, masih ada 12 persen jemaah haji Indonesia yang belum dapat," kata Subhan, Selasa (11/6/2024).
Meski ada yang belum mendapatkannya, Subhan meminta jemaah tak perlu bingung. Sebab, produksi Smart Card saat ini sedang dikebut. "Kemarin angka yang belum dapat 19 persen. Hari ini tinggal 12 persen," ujarnya.
2. Jangan sampai hilang, urusannya panjang
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sedang mengklasifikasikan Smart Card yang akan dibagikan pada jemaah haji, Selasa (21/5/2024). IDN Times/Faiz Nashrillah Beda cerita jika Smart Card milik jemaah hilang. Mereka harus melapor kepada petugas. Sebab, kartu ini hanya bisa diganti jika masih cukup waktu. Namun, jika hilang saat berangkat, jemaah harus bersiap-siap saat ada pemeriksaan. "Itu akan repot. Pemeriksaan jemaah akan dengan proses manual. Dokumen mereka akan diperiksa."
Untuk itu, ia meminta jemaah agar benar-benar menjaga kartu ini. Subhan pun memberi tips khusus kepada jemaah. "Mohon dirawat betul. Paling aman masukkan ke tas paspor. Ini tanda masuk Arafah," ujar dia. Kartu ini sendiri nantinya akan dipindai saat jemaah hendak naik bus menuju ke Arafah.