TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Intel Saudi Awasi Akun di Indonesia yang Jual Haji Tanpa Visa Resmi

Intelijen Arab Saudi turun tangan

Dirjen PHU Hilman Latief (Kemenag.go.id)

Intinya Sih...

  • Intelijen Arab Saudi memantau jual beli paket haji dengan visa non-haji di media sosial, termasuk dari Indonesia.
  • Kementerian Agama dan Kementerian Haji Arab Saudi bekerja sama untuk mengatasi praktik ilegal ini.
  • Arab Saudi memberlakukan kebijakan tegas terkait visa haji, menangkap pelaku yang menjual paket haji tanpa visa resmi.

Jeddah, IDN Times - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latif mengatakan, pemerintah Arab Saudi mengawasi ketat adanya jual beli paket haji dengan visa non-haji.

Mereka bahkan mengerahkan intelijen untuk memantau pergerakan akun-akun di media sosial, termasuk di Indonesia, yang menjalankan praktik tersebut.

Baca Juga: Tawarkan Haji Tanpa Visa Resmi, Selebgram Ditangkap Polisi Saudi

1. Intelijen temukan akun-akun di medsos Indonesia yang jual paket haji ilegal

Jemaah haji di Masjidil Haram, Jumat (31/5/2024) dini hari. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Menurut Hilman, Kementerian Agama dan Kementerian Haji Arab Saudi telah bertemu untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam pertemuan itu, intelijen Arab menunjukkan bahwa ada beberapa akun media sosial milik orang Indonesia yang menjual program paket haji dengan visa non-haji. 

"Mereka sudah punya datanya semua, dan itu ditunjukkan kepada saya. Mereka meminta kami kerja sama. Kami juga punya data, siapa yang berjualan di Instagram, siapa yang di TikTok live," kata Hilman, Kamis (6/6/2024).

2. Arab Saudi tahun ini lebih ketat

Jemaah Lansia melakukan pemeriksaan di Polis Risti Klinik Kesehatan Hajj Indonesia, Jumat (31/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Hilman mengatakan, kebijakan Arab Saudi soal haji tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, kata dia, mereka lebih tegas.

Ia pun kembali meminta kepada warga Indonesia mengikuti peraturan yang ada di Arab Saudi. Kata Hilman, Arab Saudi sebenarnya sudah memberikan banyak keuntungan soal visa kepada Indonesia. Soal visa umrah misalnya, Arab Saudi memberikan kepada jemaah dengan durasi tuga bulan. Bahkan, menjelang puncak haji, mereka masih mengizinkan jemaaah umrah untuk beribadah. Namun, setelah tanggal batas terakhir, yaitu 6 Juni, Arab Saudi pun bertindak tegas.

"Satu sisi mereka terbuka, tapi tetap ada aturannya yang harus dipatuhi. Harus dijaga sama-sama biar kepercayaan Kerajaan Saudi kepada kita tidak hilang," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya