TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hanya Sebentar di Arafah, 482 Jemaah Akan Jalani Safari Wukuf

Mereka ke Arafah  lalu ke hotel transit

Jemaah terlihat wukuf di bawah terik matahari Arafah. (IDN Times/Sunariyah)

Makkah, IDN Times - Sebanyak 482 orang jemaah haji akan mendapatkan layanan Safari Wukuf. Ini adalah layanan ibadah bagi para jemaah sakit, lansia, disabilitas dan risiko tinggi yang hendak melakukan wukuf.

Selain tidak menginap, mereka juga akan dibawa secara khusus menggunakan kendaraan.

Jumlah itu, dibagi menjadi dua kategori, yaitu 182 orang Safari Wukuf dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), sisanya 300 orang difasilitasi Kementerian Agama. 

1. Sebanyak 300 jemaah dipindahkan ke hotel transit dekat KKHI

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Slamet Sodali mengatakan, Kementerian Agama telah melakukan pendataan. Hasilnya, ada 300 jemaah lansia dari 11 sektor pemondokan yang akan dipindahkan ke hotel transit untuk persiapan mengikuti safari wukuf. 

“Sebagai persiapan, kami secara bertahap memindahkan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri yang akan mengikuti safari wukuf ke hotel transit. Hotel dipilih berlokasi di wilayah Aziziyah, agar dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah,” kata dia, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Menag Cek Fasilitas Jemaah di Arafah hingga Mina

2. Ini kriteria jemaah yang dipilih

Unsplash

Menurut Slamet, 300 jemaah lansia dan disabilitas diikutkan dalam safari wukuf setelah proses seleksi berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan. Pertama adalah lansia dan disabilitas yang tidak mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kedua, jemaah itu juga tidak bisa berjalan atau menggunakan kursi roda karena sakit. Syarat selanjutnya, mereka memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung dan hipertensi.

Kemudian, jemaah itu pulang setelah mendapat perawatan dari KKHI. Terakhir, jemaah tersebut punya kriteria penyakit risiko tinggi.

“Proses pemindahan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri ke hotel transit berlangsung dua hari, 12 sampai 13 Juni 2024,” kata Slamet.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya