TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Doa Jemaah Tuna Netra di Makkah: Semua Muslim Indonesia Bisa Berhaji

Allah memanggilnya setelah 14 tahun menunggu

Jemaah haji disabilitas netra, Sajariyah asal Pare-pare Sulawesi Selatan. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Makkah, IDN Times - Senyum tipis Sajariyah (65) menyambut rombongan Kepala Daerah Kerja haji Makkah, Khalilurrahman. Ia duduk di atas kasur hotel sambil sesekali meraba kanan kiri. Jemaah tuna netra asal Parepare ini bahagia betul bisa sampai di Makkah dengan selamat. Impiannya untuk berkunjung ke Tanah Suci akhirnya terkabul setelah 14 tahun menunggu.

''Senang sekali di Makkah, enak di sini,'' ujarnya Selasa (28/5/2024). Saking senangnya di Makkah, ia mengaku ingin menghabiskan waktunya untuk ibadah. ''Saya di sini tak mau belanja, ingin ibadah terus,'' tambahnya.

Baca Juga: Matahari di Atas Kabah, Jemaah Haji Tak Perlu ke Masjidil Haram

1. Doa Sajariyah, ia ingin semua muslim Indonesia bisa berkunjung ke Baitullah

Jemaah haji disabilitas netra, Sajriah asal Pare-pare Sulawesi Selatan. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Tak terbayang di benaknya bisa sampai di Tanah Suci. Sajariyah mengaku hanya bermodal keinginan dan niat. Tuhan, kata dia, tahu kalau dirinya tak punya uang. Beruntung, Sajariyah dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Berkat bantuan sang adik dan keluarganya, ia bisa mendaftar tahun 2010. Selama masa menunggu itu, Sajariyah terus memperbaiki kualitas ibadahnya. Ia menjalani puasa Daud. Salat tahajud pun tak pernah luput. 

Setelah sampai di Makkah, Sajariyah pun ingin membalas semua kebaikan orang yang pernah menolongnya. ''Saya mendoakan semua muslim di Indonesia sehat. Semuanya bisa berkunjung ke sini,'' ujarnya.

2. Ingin mencium Hajar Aswad

Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Ada satu yang masih menjadi keinginan Sajariyah. Ia ingin mencium Hajar Aswad. Sajariyah yakin bisa melakukannya karena mampu merampungkan Thawaf tanpa bantuan kursi roda di Matof atau tempat Thawaf utama. 

Namun, keinginan itu rasanya akan sulit dicapai. Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman meminta Sajariyah tak memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad. Selain karena bukan ibadah wajib, kepadatan jemaah akan menimbulkan risiko tinggi. 

Meski begitu, dia mengapresiasi semangat dan kemandirian Sajariyah. Tak semua orang, kata dia, bisa seperti Sajariyah. ''Saya sangat senang melihat semangat beliau, luar biasa,'' ujarnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya