Dua Hal Kunci Untuk Transformasi Digital Bidang Kesehatan Indonesia
Indonesia perlu kolaborasi dan inovasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Geneva, IDN Times – Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan seluruh anggota International Social Security Association (ISSA). Tujuannya adalah untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan.
Inovasi ini, menurut Ghufron, dapat berdampak besar terhadap sistem jaminan kesehatan yang dijalankan.
1. Pelayanan kesehatan dengan IoT
Dalam kegiatan 18th ISSA Forum for Technical Commissions: Technical workshop of the Collaborative Innovation Hub project on the Internet of Medical Things pada Senin (24/06), Ghufron menaruh perhatian khusus pada transformasi pelayanan kesehatan melalui digitalisasi, khususnya Internet of Things (IoT).
Dirinya meyakini bahwa pemanfaatan IoT memiliki potensi besar untuk menghadirkan sistem kesehatan yang mudah diakses dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta BPJS Kesehatan.
"Terdapat faktor-faktor penentu dalam melakukan transformasi kesehatan digital, sesuai dengan strategi global WHO untuk kesehatan digital tahun 2020-2025. Faktor-faktor tersebut meliputi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi dan komunikasi, serta membuka akses bagi masyarakat untuk mengakses kebutuhan mereka dengan memanfaatkan internet," kata Ghufron.
Baca Juga: Komitmen Hadirkan Layanan Prima di RS, BPJS Kesehatan Lakukan Ini