TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Plt. Mentan: Ada 140 Importir Yang Sudah Mendapat RIPH 

Para importir diminta wajib tanam oleh Kementan 

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi dan Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika. (dok. Kementan)

Jakarta, IDN Times - Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi akan membuka nama-nama importir bawang putih yang sudah mendapat Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut Arief, berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, jumlah importir yang masuk daftar tahun ini mencapai 140.

"Saya akan buka transparan siapa saja importirnya dari 140 yang ada. Langkah ini diperlukan karena kemarin ada suara yang mengatakan hanya satu dua importir saja yang mendapat RIPH. Jadi orang itu suka membuat opini sendiri. Nah kita ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa di Kementan tidak ada permainan seperti itu," ujar Arief di Ombudsman RI, Jakarta, Selasa, (17/10/2023).

Baca Juga: Sambut HPS 2023, Kementan Perkuat Target Produksi Pangan

1. Penerima RIPH diminta lakukan wajib tanam

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi. (dok. Kementan)

Arief mengatakan, dari 140 perusahaan itu beberapa di antaranya ada yang diminta untuk melakukan wajib tanam sebagai komitmen bersama dalam mendukung pembangunan pertanian nasional. Tak lupa, Arief juga akan memberi apresiasi kepada para importir yang melakukan wajib tanam lebih dari 3 kali.

"Mereka yang lebih dari tiga kali wajib tanam akan mendapat reward berupa mendapatkan lebih banyak RIPH. Iya dong supaya lebih fair," katanya.

2. Pembatasan impor tetap dilakukan agar tidak penuhi pasar

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika. (dok. Kementan)

Meskipun demikian, Arief mengatakan yang diperlukan saat ini adalah melakukan pembatasan importasi di Kementerian Perdagangan supaya tidak terjadi overstock sehingga antara kebutuhan dan stok sama-sama mencukupi. Sebagai informasi, kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 620 ribu ton pertahun.

"Kementerian Pertanian tidak akan mengeluarkan rekomendasi dari 650.000 Ton setelah ini. Yang pasti kita kerjakan apapun yang bisa menjadikan harga sampai dengan ke konsumen lebih baik," katanya.

Baca Juga: Kementan & BRIN Kerja Sama Bangun Ekosistem Pangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya