TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BP dan Pertamina Teken MoU Dukung Studi Potensi Gas dan Injeksi CO2  

Terus kembangkan energi bersih Indonesia! 

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BP Berau Ltd (bp) dan PT Kilang Pertamina Internasional (Pertamina), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) pada hari ini (21/09) (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times – BP Berau Ltd (bp), operator Tangguh dan bertindak atas nama Kontraktor Kontrak Kerja sama Bagi Hasil (PSC) Tangguh, dan PT Kilang Pertamina Internasional (Pertamina), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), hari ini, (21/09)  menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). 

Perjanjian kerja sama ini mendukung studi yang akan dilakukan Pertamina mengenai potensi pasokan gas dan injeksi CO2 di Tangguh terkait dengan potensi pengembangan amonia biru di Teluk Bintuni, Papua Barat. Adapun Kontraktor Kontrak Kerja sama Bagi Hasil (PSC) Tangguh terdiri dari bp dan afiliasinya di Tangguh, MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited., Nippon Oil Exploration (Berau), Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc. dan KG Wiriagar Petroleum Ltd.

Baca Juga: Pertamina: Pertalite Tak Dihapus, Tapi Kaji Peningkatan Kualitas

1. Dukung industri petrokimia hingga transisi energi

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BP Berau Ltd (bp) dan PT Kilang Pertamina Internasional (Pertamina), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) pada hari ini (21/09) (Dok. Pertamina)

Ditandatangani pada Forum Minyak & Gas Indonesia (IOG) 2023 pada 20-22 September 2023 di Nusa Dua, Bali, studi yang dilakukan oleh Pertamina bertujuan untuk mendukung potensi pertumbuhan dalam industri petrokimia, khususnya di Papua Barat sebagai upaya untuk membantu meningkatkan ekonomi lokal. MoU ini juga membuka jalan bagi bp dan Pertamina dalam mendukung transisi energi dengan menyediakan produk energi bersih melalui Tangguh CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage).

Proyek Tangguh CCUS yang dilakukan oleh bp telah mendapatkan persetujuan Plan of Development dari pemerintah Indonesia pada tahun 2021, dengan pekerjaan FEED yang sedang berlangsung dan rencana persetujuan proyek dalam waktu dekat. Tangguh sendiri berada pada posisi yang tepat dan memiliki potensi untuk menjadi pusat CCS pertama di negara ini bagi penghasil emisi baik domestik maupun internasional. 

2. Upaya Pertamina ciptakan energi bersih

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BP Berau Ltd (bp) dan PT Kilang Pertamina Internasional (Pertamina), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) pada hari ini (21/09) (Dok. Pertamina)

Saat ini, Pertamina sedang mempelajari peluang untuk mengoptimalkan potensi pasokan gas di Teluk Bintuni, Papua Barat, serta memanfaatkan Tangguh CCUS untuk memproduksi amonia biru, sebagai salah satu alternatif energi bersih untuk masa depan. Upaya kolaboratif ini dapat menjadi terobosan dalam membuka jalan untuk memproduksi energi bersih dari negara ini.

"Sebagai perusahaan energi yang telah beroperasi di Indonesia lebih dari lima dekade, kami dengan bangga mendukung Pertamina dan pemerintah Indonesia dalam agenda net zero melalui potensi pasokan gas dan injeksi CO2 di Tangguh. MoU ini menandakan kerja sama strategis kami dengan Pertamina," jelas Kathy Wu, bp Regional President Asia Pacific, Gas & Low Carbon Energy.

Di sisi lain, PT Kilang Pertamina Internasional berkomitmen untuk menyelesaikan Trilema Energi dengan menyediakan energi yang tidak hanya mencukupi dan terjangkau, tetapi juga berkelanjutan bagi negara dengan agresif mengeksplorasi energi bersih alternatif baru. Salah satunya adalah amonia biru, yang merupakan salah satu pendorong utama produksi listrik bersih dengan co-firing

“Sebagai pelaku usaha bidang refinery dan petrokimia hilir, kolaborasi PT KPI dengan perusahaan hulu minyak dan gas untuk membawa teknologi CCS adalah faktor penting dalam mencapai sertifikasi Biru dengan mengurangi lebih dari 70% emisi CO2 dari proses produksi Amonia. MoU ini merupakan awal dari upaya kolaboratif antara Pertamina dan bp untuk mendukung agenda net zero yang telah menjadi komitmen penting pemerintah Indonesia," ujar Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional

Baca Juga: Pertamina Ungkap SDM Jadi Tantangan di Industri Maritim dan Logistik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya