TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teman Dokter Aulia Benarkan Ada Iuran Puluhan Juta buat Uang Makan

Iuran satu angkatan buat operasional PPDS di RS Kariadi

Dokter Khalika Firdaus, teman seangkatan dokter Aulia Risma saat memberikan pernyataan di Komite Solidaritas Profesi, Senin (2/9/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya Sih...

  • Iuran puluhan juta diminta kepada mahasiswa satu angkatan program PPDS di RS Kariadi Semarang, di luar biaya semester.
  • Iuran digunakan untuk dana operasional mahasiswa satu angkatan dan membiayai operasional seluruh dokter PPDS Anestesi di RS Kariadi Semarang.
  • Jumlah iuran sekitar Rp15-20 juta per semester, digunakan untuk makan, biaya kontrak rumah, dan kebutuhan operasional.

Jakarta, IDN Times - Dokter Khalika Firdaus, teman satu angkatan almarhum Dokter Aulia Risma Lestari, yang juga menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) buka suara terkait iuran puluhan juta yang diminta kepada mahasiswa satu angkatan program PPDS di RS Kariadi Semarang.

Khalika Firdaus, dokter Aulia, dan sembilan mahasiswa di satu angkatan mereka juga mengumpulkan iuran tersebut. Dana itu di luar biaya semester mahasiswa PPDS.

Meski begitu, perempuan yang akrab disapa dokter Firda ini menyebut jumlah iuran tersebut sesuai kesepakatan setiap angkatan.

"Pemungutan dana itu kolektif kita bersama satu angkatan. Nominalnya juga sesuai kesepakatan dari satu angkatan, tidak ada patokan harga untuk kumpulan satu angkatan itu per bulannya berapa," ujar dokter Firda dalam konpers daring, Senin (2/9/2024).

Baca Juga: Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Sebut Tekanan Berasal Dari Sistem Kerja

1. Biaya makan untuk residen sampai semester delapan

Ilustrasi tenaga kesehatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Dokter Firda mengatakan, iuran itu dipakai buat dana operasional mahasiswa satu angkatan. Selain itu, buat membiayai operasional seluruh dokter PPDS Anestesi di RS Kariadi Semarang.

"Untuk kebutuhan operasional kita sendiri satu angkatan, sama untuk biaya makan. Semua residen, dari angkatan saya sampai semester delapan," katanya.

Baca Juga: Buntut Kematian Dokter PPDS, RSUP Kariadi Semarang Atur Pelayanan Pasien

2. Jumlah makan siang dan malam terbatas

Suasana RSUP dr Kariadi Semarang saat jam aktivitas siang hari. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Firda mengatakan residen di RS Kariadi tidak mendapatkan makan malam. Sementara, jumlah makan siang yang disediakan rumah sakit terbatas, tak seimbang dengan jumlah residen yang bertugas.

"Saat saya semester satu tidak disediakan makan malam. Makan siang dapat, tapi dengan jumlah terbatas karena residen yang ada di RS Kariadi bukan hanya anestesi tetapi ada residen THT, mata, sehingga kadang tidak mendapat bagian," jelas teman satu angkatan dokter Aulia itu.

Baca Juga: FK Undip Minta Kemenkes Ungkap Siapa yang Memeras Dokter PPDS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya