TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemprov DKI Prioritas Pasang Water Mist di Gedung Jalur KTT ASEAN

Water mist generator diklaim dapat turunkan polutan

Pengoperasian water mist generator di atap gedung balai kota DKI Jakarta l, Jumat (1/9/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memprioritaskan pemasangan water mist generator di gedung-gedung yang menjadi jalur lalu lintas para tamu dan delegasi KTT ASEAN. 

Pemasangan alat pompa air bertekanan tinggi yang diletakkan di atap gedung ini, merupakan upaya Pemprov untuk mengusir polusi.

"Prioritas (pemasangan) kami berharap di gedung-gedung yang ada di sekitar Sudirman - Thamrin, terutama di jalur atau lalu lintas KTT ASEAN," ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa, saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga: Polda Metro Bentuk Satgas Percepatan Penanggulangan Polusi Udara

1. Water mist yang tersedia terbatas 30 unit

Water Mist Generator yang digunakan saat uji coba Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Mikro untuk menanggulangi pencemaran udara di Ibukota. (instagram.com/dinaslhdki)

Fitri mengatakan, water mist generator yang tersedia masih terbatas yakni 30 unit. Dari jumlah tersebut beberapa unit sudah dipasang di gedung pemerintah. Untuk itu, pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan BRIN sebagai penyedia alat.

"Kami masih komunikasi dengan penyedia alat, mudah-mudahan supaya sediakan alat sesuai (kebutuhan)," imbuhnya.

2. Bisa turunkan polutan di udara

Pengoperasian water mist generator di atap gedung balai kota DKI Jakarta l, Jumat (1/9/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dia mengatakan, berdasarkan hasil riset, upaya ini dapat menurunkan kadar PM2,5 di sekitar area uji. PM2,5 sendiri merupakan jenis partikel yang menjadi acuan untuk diukur oleh seluruh negara berpolusi udara tinggi di dunia. 

“Ini teknologi yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Jadi sebenarnya ini sudah pernah diuji coba tahun 2019," bebernya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya