Pasien Isolasi Mandiri bisa Konsultasi Lewat Telemedicine
Rumah sakit hanya untuk pasien gejala berat.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak bergejala dan bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah maupun karantina terpusat di pusat isolasi. Upaya ini untuk mengurangi beban pelayanan di rumah sakit.
Budi mengungkapkan selama masa isolasi mandiri, pasien tetap dapat mengakses layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan berencana melakukan terobosan dengan penyediaan layanan konsultasi kesehatan secara virtual bagi masyarakat sehingga bisa diakses dimana pun, kapan pun dan siapa pun.
“RS bisa melakukan layanan telemedicine untuk orang-orang yang isolasi mandiri, termasuk pemberian paket obatnya, sehingga orang yang terkena (positif), dia tidak bisa akses ke RS tetap bisa dilayani oleh dokter dan akan diberikan obat,” kata Budi dalam siaran tertulis dikutip laman kemenkes.go.id, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Gawat! Angka Kematian Akibat COVID-19 di RI Naik hingga 400 Persen
1. Dokter akan mengecek status pasien
Melalui layanan ini, pasien juga dapat melakukan skrining awal untuk gejala sedang atau berat. Nantinya dokter yang akan mengidentifikasi berdasarkan hasil konsultasi, untuk selanjutnya dilakukan penanganan berdasarkan kondisi pasien.
“Dokter nanti akan cek statusnya, sehingga kita bisa arahkan kapan yang bersangkutan harus masuk rumah sakit atau tidak,” imbuhnya.