TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muhadjir Sebut Nasi Jagung Bisa Jadi Opsi Program Makan Siang Gratis

Program makan siang manfaatkan jangan bergantung beras

Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu para petani jagung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024). (dok. Kemenko PMK)

Intinya Sih...

  • Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy mengusulkan nasi jagung sebagai opsi dalam program makan siang gratis Prabowo-Gibran.
  • Hasil panen jagung diharapkan dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi pangan dan memberikan edukasi kepada siswa.
  • Pemerintah daerah diminta terlibat dalam intervensi harga jagung agar tetap terkendali dan stabilitas harga dipasaran dapat diawasi.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut nasi jagung bisa menjadi opsi dalam program makan siang gratis yang digagas pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

Usulan ini diungkapkan Muhadjir saat bertemu para petani sekaligus meninjau area persawahan tanaman jagung dalam rangka panen raya di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (3/8/2024).

Muhadjir menyampaikan hasil panen jagung hibrida NK 212 harus dapat dimanfaatkan sebagai sumber pemenuhan asupan makan harian yang selama ini bergantung pada komoditas beras, termasuk dalam program makan bergizi gratis yang akan dijalankan mendatang.

“Program makan bergizi gratis harus memberikan edukasi kepada siswa tentang diversifikasi pangan bahwa karbohidrat tidak hanya ada di beras, banyak sekali sumber bahan makanan yang karbohidratnya tidak kalah dibanding beras,” kata Muhadjir dalam keterangan, Senin (5/4/2024).

1. Pemerintah daerah diminta kawal

Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu para petani jagung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024). (dok. Kemenko PMK)

Muhadjir mengatakan panen raya ini harus menjadi momentum untuk menyejahterakan para petani melalui harga jual yang wajar dan terkendali. Muhadjir mendorong pemerintah daerah untuk dapat mengawal dan memberikan intervensi terhadap kondisi tersebut.

“Harus ada intervensi dari pihak pemerintah daerah supaya bisa mengendalikan harga tetap terkendali, yang wajar, petani jangan sampai dirugikan, dan juga tolong tidak ada ‘pemain’ yang memanfaatkan peluang ini untuk mencari keuntungan dan berakibat pada kerugian petani,” ujar Muhadjir.

Baca Juga: Prabowo Duduk Sebelah Jokowi saat Bahas RAPBN 2025

2. Pemerintah daerah sediakan anggaran

Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu para petani jagung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024). (dok. Kemenko PMK)

Selain itu, pemerintah daerah harus terlibat menyediakan anggaran untuk melakukan intervensi melalui pembelian hasil panen kepada petani secara langsung. Upaya ini dinilai akan mampu mengawal stabilitas harga jagung dipasaran.

“Mestinya pemerintah daerah bisa menyediakan anggaran untuk melakukan pembelian. Petani itu sebetulnya kalau berproduksi jagung tidak kalah dengan petani Vietnam, petani Brasil, tidak kalah. Bahkan, mental kerja petani kita hebat,” jelas Muhadjir.

Baca Juga: Rapat RAPBN 2025, Jokowi Akomodasi Semua Porgram Prabowo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya