Kisah Dokter Aisha Dahlan Dampingi Ribuan Pecandu Narkoba 21 Tahun
Berawal dari kisah anggota keluarganya jadi korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - "Di sini tempat cari senang, salah tempat kalau kau cari uang. Di sini orang-orang penuh kreativitas, tempat orang-orang yang survive." Lirik lagu mars Slankers itu terdengar menggema di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tiga Durian, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Rabu (18/12) siang itu puluhan remaja laki-laki bernyanyi sambil berjoget di aula RPTRA. Di antara mereka terlihat sosok wanita berhijab merah yang berpadu dress merah. Perempuan bernama Aisha Dahlan tersebut beberapa kali ikut bernyanyi dan menari.
Pada akhir lantunan lagu tersebut, dia mengingatkan waktu salat Magrib tiba. Dia memerintahkan puluhan remaja yang penghuni Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) segera melaksanakan ibadah salat.
Hari itu merupakan hari istimewa bagi Aisha. Selain merayakan ulang tahunnya yang ke-51, ia juga memperingati perjalanan bersama para korban penyalahgunaan narkotika hingga akhirnya mereka terbebas dari jerat narkoba, di Yayasan Sahabat Rekan Sebaya selama 21 tahun.
"Maaf ya mbak, saya tinggal-tinggal ya begini aktivitas mereka salat dan juga ada berbagai macam kegiatan, salah satunya seperti tadi bermain musik," kata Aisha, di sela-sela kumandang azan Magrib yang dikumandangkan seorang pasien rehabilitasi narkoba.
Baca Juga: Lempar Ganja Lewat Pagar, 3 Napi Edarkan Narkoba di Lapas Lhokseumawe
1. Bermula dari sang adik yang menjadi pecandu narkoba
Aisha tidak menyangka bisa mendampingi membebaskan ribuan pecandu yang terjerat narkoba selama 21 tahun, padahal sebelum mengenal apa itu narkotika, ia takut melihat melihat pecandu narkoba.
Perempuan yang berprofesi sebagai dokter itu awalnya mempunyai cita-cita menjadi dokter anak, namun pada 1997 ada suatu peristiwa yang mengubah kehidupan yang kemudian menjadi tonggak kariernya.
Aisha menceritakan saat itu adiknya, Syahrir Dahlan berperilaku aneh. Bahkan, keluarga hampir tidak mengenali sebab sikap sang adik berubah drastis, dari yang penurut menjadi sosok pembangkang dan mudah marah. Barang berharga dan uang di rumah tiap hari ada yang hilang, bahkan stetoskop milik dia pun raib.
"Suatu hari orangtua saya bermimpi jika Syahrir memakai narkotika, tetapi saya bela. Namun ya gimana kenyataannya ada saja barang yang hilang dari rumah mesti lemari dan pintu sudah dikunci, masih saja ada yang hilang," cerita dia.
Baca Juga: 7 Cara Mengobati Kecanduan Narkoba sampai Sembuh Total, Menurut Ahli