TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Dipantau Psikiater

Ibu korban menjadi korban KDRT

Tempat kejadian perkara ditemukannya 4 bocah tewas di Jagakarsa (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) melalui UPT Pusat P2A mengatakan Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta melalui UPT Pusat P2A telah melakukan penjangkauan dan melakukan assessment awal terhadap ibu korban empat anak yang tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Mengingat kondisi Ibu korban masih dalam pantauan dokter spesialis kejiwaan (psikiater), setelah kondisi stabil akan dilakukan assesment lanjutan kepada ibu korban yang hari ini sudah mengetahui terkait dengan kondisi anak-anaknya, pendampingan hukum dan intervensi lanjutan sesuai dengan kebutuhan," ujar UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Prov DKI Jakarta, Tri Palupi Diah Handayati, saat dikonfirmasi, Jumat (8/12/2023).

1. Ibu jadi korban KDRT

ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) (IDN Times/Aditya Pratama)

Tri Palupi mengatakan ibu korban juga merupakan korban kekerasan fisik dari pelaku. Sehingga perlu mendapatkan layanan dari Tim Pusat P2A selain sekarang sedang mendapatkan layanan kesehatan.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit, kepolisian, pekerja sosial Sudinsos Jakarta Selatan terkait empat anak yang ditemukan tewas," imbuhnya.

Baca Juga: Kemen PPPA Dorong Ungkap KDRT dalam Kasus 4 Anak Tewas di Jagakarsa

2. Polisi duga empat anak sudah tewas lima hari

Ilustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Polisi menduga empat anak yang ditemukan tewas di kamar rumah kontrakan yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah kehilangan nyawa tiga sampai lima hari sebelum ditemukan dalam posisi terbaring berjajar.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan, penyebab kematian 4 bocah itu belum bisa dipastikan lantaran jasad telah membusuk.

“Perkiraan 3 sampai 5 hari. Karena kan sudah ada pembusukan jadi semua sama, artinya meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan,” kata Hariyanto saat dihubungi, Kamis (7/12/2023).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya