TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dokter Muda di RSUP Kariadi Akhiri Hidup, IDI Buka Suara 

IDI tekankan dukungan mental untuk PPDS

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Moh Adib Khumaidi dalam media briefing UU Kesehatan, Jumat (2/8/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya Sih...

  • PB IDI menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan PPDS
  • IDI mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala
  •  

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Moh Adib Khumaidi, mengatakan, PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat berwenang. 

"Kami ingin menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan," kata Adib dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/8/2024).

Baca Juga: Kemenkes Investigasi Dokter PPDS Bunuh Diri karena Bullying

1. IDI dorong pembentukan pusat trauma

ilustrasi konseling dengan ahli kesehatan mental (freepik.com/freepik)

Adib mengatakan, IDI mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala. Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan serta dukungan yang diperlukan.

PB IDI juga meminta masyarakat tidak membuat spekulasi apa pun tentang penyebab insiden tersebut hingga penyelidikan selesai.

“Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis. Mari kita bergandengan tangan untuk mencegah insiden seperti itu pada masa mendatang,” kata Adib.

Baca Juga: Dokter Muda Akhiri Hidup, Kemenkes Setop Program Anestesi RSUD Kariadi

2. Kemenkes lakukan investigasi

Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril luruskan informasi dokter asing. (dok. Kemenkes)

Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerjunkan tim untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut yang diduga akibat bullying atau perundungan. 

"Tim Itjen Kemenkes sudah turun ke RS Kariadi untuk menginvestigasi pemicu bunuh diri, untuk memastikan, apakah ini ada unsur bullying atau tidak. Mudah-mudahan dalam seminggu sudah ada hasilnya," ujar Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Baca Juga: Undip Bantah Mahasiswi PPDS Anestesi Bunuh Diri Karena Dibully

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya