Buntut Kasus Bullying PPDS, Menkes Bakal Pasang CCTV di Ruang Operasi
Dokter suka kabur saat anestesi pasien yang dibius
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan memasang Closed Circuit Television (CCTV) di ruang operasi, buntut banyaknya perundungan atau bullying dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Sekarang saya mau pasang CCTV. Itu bakal ramai lagi. Pasti orang gak suka. Saya berencana, saya bilang semua rumah sakit Kemenkes harus pasang CCTV di ruang operasinya. Jadi saya tahu," ujar Menkes dalam program khusus IDN Times, Real Talk With Uni Lubis, Sabtu (19/8/2024).
"Wajib dong untuk patient safety di seluruh dunia. Begitu anestesi terjadi, dokter anestesia tinggal di situ, bukan kemudian begitu tidur (pasien) dia pindah," sambungnya.
1. Dokter anestesi ngilang digantikan PPDS
Budi mengungkapkan di rumah sakit pendidikan di Indonesia, dokter anestesi hanya mendampingi pasien yang operasi setelah dibius, tindakan selanjutnya dilakukan dokter muda atau PPDS.
"Jadi begitu masuk, (pasien) ditidurin sama dokter anestesinya, dokter anestesinya pindah ke tempat yang lain. Jadi yang mengurusi PPDS. Bisa juga kadang-kadang penata anestesinya. Itu yang menyebabkan terjadi beberapa kali masalah. Saya sempat lihat ada anak-anak yang tangannya mesti dipotong karena ada masalah anestesinya. Kenapa? Oh gara-gara itu. Nah, ini praktik yang sangat aneh," kata Menkes.
Baca Juga: Menkes akan Periksa dan Hukum Pelaku Bullying Dokter PPDS