Biografi Agus Salim, Diplomat yang Hidup Sederhana
Haji Agus Salim pahlawan dengan intelektual tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Cerdas dan kritis itulah gambaran dari sosok Haji Agus Salim, pejuang dan pahlawan kemerdekaan. Bahkan, kemampuan intelektualnya diakui sejumlah pejabat Belanda dan Inggris.
Ketua delegasi Belanda Willem Schermerhorn, dalam buku hariannya Het dagboek van Shermerhorn terang-terangan memuji Agus Salim sebagai orang tua yang jenius.
"Agus Salim seorang jenius dalam berbahasa, berbicara, dan menulis dengan sempurna paling sedikit dalam sembilan bahasa. Ia hanya mempunyai satu kelemahan, selama hidupnya, melarat," ucapnya dikutip dari buku Agus Salim: Diplomat Ulung Perintis Jalan Menuju Dunia Internasional, Senin (17/8/2020).
Kali ini kita akan membahas biografi Agus Salim, baca selengkapnya yaa.
Baca Juga: Biografi TB Simatupang, Sang Jenderal Ahli Strategi Perang
1. Hidup sederhana, Agus Salim memegang teguh prinsipnya
Memang kehidupan Agus Salim begitu sederhana, tapi di situ justru yang menarik. Dia mencoba memegang teguh prinspinya. Sebenarnya pendidikan dan kemampuan dia bisa membuat hidupnya nyaman jika bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda, tapi ia memilih resistan.
Lantaran sikap kritisnya terhadap kebijakan pemerintah kolonial, Agus Salim kesulitan mencari nafkah. Bahkan, saat menemui seorang teman di kantor Belanda, dia mendapat ejekan.
“Coba kalau mau bekerja sama Belanda, tentu kau tidak seperti sekarang, tak punya apa-apa” ujar teman Agus Salim.
Tak berapa lama, datang seorang adviseur Belanda. Ketika melihat Salim, ia datang kepadanya memberi hormat dan mengulurkan tangan. Sesudah adviseur Belanda pergi, Agus Salim berkata, “Coba kalau saya bekerja sama Belanda, tentu seperti kau. Melihat majikanmu datang, engkau merasa ketakutan. Meskipun saya tidak bekerja, dia hormat kepada saya," ucap dia.
Baca Juga: Biografi Halim Perdanakusuma: Eks Perwira Sekutu di Perang Dunia II