TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bawaslu DKI Petakan 20 Indikator TPS Rawan, Intimidasi Sampai Bencana

Pemetaan dari 203 kelurahan atau kabupaten di Jakarta

Logistik pemilu tiba di kawasan pemukiman Baduy (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Jakarta, IDN Times - Bawaslu Provinsi DKI Jakarta memetakan 20 indikator Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilu 2024. Pemetaan kerawanan diambil dari sedikitnya 203 kelurahan di 6 Kabupaten/Kota di Jakarta.

"Ini untuk mengantisipasi gangguan atau hambatan di TPS pada hari pemungutan suara. Hasilnya, terdapat 5 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 9 indikator yang banyak terjadi, dan 6 indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi," ujar Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta Burhanuddin dalam keterangan, Senin (12/1/2024).

1. Variabel TPS rawan

Ilustrasi salah satu TPS di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Burhanuddin menerangkan adapun variabel dan indikator TPS rawan adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan hak pilih seperti DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, DPK, dan KPPS di luar domisili. Kedua, keamanan seperti riwayat kekerasan dan atau intimidasi. Ketiga, kampanye baik politik uang dan/atau ujaran kebencian di sekitar TPS.

Lalu keempat, netralitas penyelenggara, ASN, TNI/Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa). Kelima, logistik yakni riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, tertukar, dan/atau keterlambatan. Keenam, lokasi TPS yang sulit dijangkau, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/perusahaan, dekat dengan posko/ rumah tim kampanye peserta pemilu, dan/atau lokasi khusus. Ketujuh, jaringan listrik dan internet.

Baca Juga: Bawaslu Terima Laporan Caleg DPR RI Bagi-Bagi Uang di Bekasi

2. Sebanyak 256 TPS terdapat pemilih yang tak memenuhi syarat

Dekorasi TPS unik. (IDNTimes/Febriyanti Revitasari)

Selain itu 256 TPS terdapat pemilih DPT yang tidak memenuhi syarat dan 207 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS.

"Sembilan indikator TPS rawan yang banyak terjadi yakni 177 TPS memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu/ pemilihan, dan 131 TPS terdapat kendala aliran listrik di lokasi," katanya.

Baca Juga: Komnas HAM Ingatkan KPU Kematian Massal Petugas KPPS Jangan Terulang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya