TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bappenas: Partisipasi Perempuan Lebih Tinggi dalam Dua Dekade Terakhir

Keterwakilan perempuan di jabatan startegis lebih baik

Workshop Internasional Climate Internasional (IKI) internasional di Hotel Pullman Rabu (17/9/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya Sih...

  • Keterwakilan perempuan di kementerian hampir di atas 50 persen, sementara di DPR hanya 20 persen.
  • Di sektor swasta, 35 persen perempuan menjabat posisi manager, lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintah.
  • Bappenas melakukan workshop selama dua hari untuk penyusunan pedoman Pengarusutamaan Gender Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berbasis gender responsif.

Jakarta, IDN Times - Peran kepemimpinan perempuan sangat penting untuk mendukung kesetaraan. Perempuan bisa menjadi pengambil keputusan dalam hal politik, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Sekretariat SDG Bappenas, Sanjoyo Kirlan, mengatakan jumlah keterwakilan perempuan di kementerian hampir di atas 50 persen, sementara di DPR masih 20 persen

"Jadi di DPR hanya 20 persen (keterwakilan perempuan), kami ingin tingkatkan 30 persen, di DPRD hanya 20 persen provinsi DPRD hanya 20 persen, sementara untuk pemerintah jabatan eselon satu hanya sekitar 17 persen," ujar Sanjoyo Workshop Internasional Climate Internasional (IKI) internasional di Hotel Pullman Rabu (17/9/2024) 

1. Jabatan manager perempuan di swasta 35 persen

ilustrasi Jakarta (IDN Times/Herka Yanis)

Sanjoyo mengungkapkan jumlah tersebut masih rendah apabila dibandingkan keterwakilan perempuan di sektor swasta. Sebesar 35 persen perempuan jabat posisi manager.

"Di sektor swasta perempuan lebih baik sebesar 35 persen di manager. Untuk itu kita akan meningkatkan peran perempuan melalui pemberdayaan perempuan," katanya.

Baca Juga: Ketika Anggota DPR Tak Bangga dengan Timnas Indonesia Kini

2. Penyusunan pengarusutamaan SDGs

17 buruh perempuan Lampung mantan pekerja PT. Philips Seafood Indonesia menang di MA (IDN Times/Istimewa)

Sanjoyo mengatakan Bappenas sudah melakukan workshop selama dua hari dengan hasil penyusunan pedoman Pengarusutamaan Gender Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah berbasis gender responsif dan social inclusion.

" Yang kita lakukan itu tidak hanya gendernya, tapi disabilitas, dan juga yang kaum marjinal itu sudah ke depan itu sudah melihat isu. Termasuk juga pada rencana pembangunan nasional ke depan," imbuhnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya