451 Pasien COVID-19 Meninggal saat Isoman, Begini Tips dari RSA UGM
Jangan takut konsultasi ke dokter selama isoman ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketersediaan fasilitas kesehatan menurun akibat lonjakan kasus COVID-19 di Anah Air. Angka ketersediaan kamar, oksigen, serta obat-obatan pun mengkhawatirkan. Saat ini, isolasi mandiri atau isoman menjadi opsi bagi pasien virus corona dengan gejala ringan hingga sedang.
“Hal yang sering terjadi, banyak pasien yang terlambat datang ke rumah sakit. Artinya, mereka sudah terkonfirmasi positif COVID-19 pada beberapa hari yang lalu, namun baru datang ke rumah sakit setelah mengalami gejala berat,” tutur dr Fithri Islamiyah S.R. dari Rumah Sakit Akademik UGM, Yogyakarta, dalam siaran tertulis, Rabu (14/6/2021).
Berdasarkan data LaporCovid-19 pada Senin (12/7/2021), terdapat 451 kematian pasien isoman di Indonesia, terbanyak ada di Jawa Barat sebanyak 160 pasien.
Jadi apa yang harus dilakukan saat isolasi mandiri? Berikut tips dari dr Fithri.
Baca Juga: Hore! Pasien Isoman di Bogor, Depok dan Bekasi Bisa Dapat Obat Gratis
1. Jangan takut konsultasi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah konsultasi kepada pegawai medis. Fithri mengingatkan, COVID-19 menyerang sistem informasi antar organ sehingga sering terjadi happy hypoxia yang menyebabkan tubuh terasa sehat, namun sebenarnya sistem organ tubuh sudah tidak berfungsi baik.
“Masih banyak ditemukan pasien COVID-19 justru takut untuk konsultasi ke rumah sakit. Padahal konsultasi bertujuan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga tindakan yang diberikan akan sesuai," ucapnya
Baca Juga: Jempolan, Seperti Ini Cara Warga Depok Beri Perhatian Warga Isoman