TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus ISPA Meningkat di Depok, Paling Banyak Diderita Anak-Anak

Dinkes diminta antisipasi agar tak jadi kejadian luar biasa

Ilustrasi anak menderita ISPA. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Depok, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mencatat, kasus Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) selama Agustus sebanyak 8.698, dan paling banyak di kalangan balita.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, telah memantau penderita ISPA di sejumlah fasilitas kesehatan Kota Depok. Menurutnya, kasus ISPA meningkat, namun kondisinya belum mengkhawatirkan.

"Ya walaupun ada peningkatan jumlah kasus, tetapi ini kan kasus yang kita anggap ringan, kalau kasus berat pasti akan kita koordinasikan, kita pantau secara berkala dan secara ketat," ujar Mary, Jumat (1/9/2023).

Baca Juga: Suara Hilang di DPR, Sri Mulyani Mengaku Kena ISPA

1. Pasien ISPA non-pneumonia pada balita sebanyak 4.969 orang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati saat ditemui di Balai Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Mary menuturkan, jumlah kasus ISPA tersebut berdasarkan jumlah pasien di fasilitas kesehatan, dan pasien tersebut paling banyak ditemukan pada anak di bawah umur.

"Pneumonia atau gejala radang paru-paru akibat infeksi, balita dari 0 sampai 5 tahun itu 182 kasus. Nah pneumonia beratnya 0 ya, jadi tidak ada yang dirujuk,” tutur Mary.

Sementara kasus ISPA yang bukan pneumonia pada balita sebanyak 4.969 kasus. Untuk kasus non-pneumonia pada usia lebih dari 5 tahun mencapai 3.480 kasus.

“Sedangkan yang pneumonia lebih dari 5 tahun itu ada 67 kasus, jadi total keseluruhannya mencapai 8.698 kasus,” ucap Mary.

2. Peningkatan kasus Ispa sejak Juli hingga Agustus mencapai 60 persen

Ilustrasi ambulans (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Mary menjelaskan, meningkatnya jumlah pasien ISPA mulai terlihat dari Juli hingga Agustus. Namun jika dibandingkan dari Januari lalu, kasus tersebut dinilai bervariasi, dan belum dapat dipastikan apakah dampak dari polusi udara.

“Agustus yang ada peningkatan dari Juli, ada 4.000 dan 5.000, pernah 6.000 kasus juga pada Maret, jadi bervariasi,” jelas Mary.

Dinas Kesehatan Kota Depok menilai, peningkatan kasus ISPA dari Juli hingga Agustus mencapai 60 persen. Penyebabnya dapat ditimbulkan dari infeksi virus, infeksi bakteri, dan alergi.

“Tapi yang jelas kita akan pantau kasus ini, kita pantau secara ketat,” kata Mary.

Meskipun kasus ISPA meningkat, sambung Mary, kualitas udara di Kota Depok terpantau masih aman. Hal itu berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

"Sejauh ini kita sesuai yang dilaporkan dari KLH dan yang juga diukur oleh DLHK, saat ini udara Depok kualitasnya antara sedang dan baik. Jadi sampai saat ini masih amanlah.” ungkap Mary.

Baca Juga: Kasus ISPA di Kota Serang Meningkat, Tertinggi di Agustus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya