TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surya Paloh Duetkan Anies-Cak Imin, PKS Tetap Dukung

PKS sebut penentuan capres hak Anies

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times - Anggota Tim 8 sekaligus Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) DPP PKS Almuzammil Yusuf mengatakan, PKS tetap akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 yang akan datang.

Almuzammil mengatakan, PKS tetap akan merujuk pada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII. Muzammil menyampaikan ini di tengah ramainya soal Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres.

“Sampai hari ini kami tetap merujuk kepada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024,” kata Muzammil dalam keterangan resmi, Kamis (31/9/2023) malam.

Oleh karena itu PKS, kata dia, tetap berpegang teguh pada hasil keputusan MMS VIII.

“PKS tetap pada keputusan MMS VIII tersebut dan kami akan berjuang sebaik-baiknya dalam menjalankan amanat tersebut,” kata dia.

Selain itu, PKS juga berpegang pada kesepakatan piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa penentuan cawapres menjadi tanggung jawab Anies Baswedan.

“Kami berpegang kepada kesepakatan sebelumnya di dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan calon wakil presiden RI, ditentukan oleh Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang juga anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya mengungkapkan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh telah memutuskan menduetkan Anies-Cak Imin, dan Demokrat dipaksa menyetujui keputusan sepihak itu. 

Teuku menegaskan, partainya menolak dan menyebutnya sebagai pengkhianatan.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi
Perubahan," ujar Teuku dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga: Demokrat Merasa Dikhianati, Blak-blakan Tolak Pasangan Anies-Cak Imin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya