TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Strategi Ridwan Kamil Curi Hati Basis Anies di Pilkada Jakarta 2024

Akui sudah dua kali maju Pilkada

Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil saat menghadiri deklarasi relawan Jalak Nasional. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024, Ridwan Kamil menegaskan, telah menyiapkan strategi khusus untuk memenangkan hati basis Anies Baswedan di Jakarta.

Ridwan Kamil mengungkap, akan menjual gagasan untuk membangun Kota Jakarta selama lima tahun ke depan untuk para basis manapun, termasuk basis Anies.

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat ditemui dalam acara peluncuran relawannya di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024).

"Kami konsisten kalau saya, yang kita jual adalah gagasan. Baik ke basis masa siapapun lah kira-kira begitu," kata dia. 

1. Akui sudah dua kali iku kontestasi Pilkada

Bakal calon gubernur-calon wakil gubernur, Ridwan Kamil-Suswono di RSUD Tarakan, Jakarta Barat. (IDN Times/Santi Dewi)

Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil juga bercerita sudah dua kali ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yaitu Pilwakot Bandung dan Pilgub Jawa Barat.

Ridwan Kamil bercerita ada delapan pasangan calon di Pilwakot Bandung. Saat itu, ia keluar sebagai pemenang.

Kemudian, saat maju di Pilkada Jawa Barat, Ridwan Kamil juga menghadapi Dedi Mizwar yang merupakan petahana.

"Saya bukan soal basis siapa-basis siapa, dari dulu dua kali pilkada, saya jualan gagasan aja. Mau dia dulunya kuat di siapa, sama juga," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mau Jadikan Jakut Ala Dubai, Dharma: Kepentingan Siapa?

2. Ridwan Kamil didukung 13 partai maju Pilkada DKI Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil saat menghadiri deklarasi relawan Jalak Nasional. (IDN Times/Amir Faisol)

Adapun, Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan dukungan penuh dari 13 partai politik, antara lain Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, dan Garuda.

Ridwan Kamil mengungkapkan kenapa koalisinya sangat gemuk di Pilkada DKI Jakarta. Koaalisi ini terbentuk karena ada negosiasi di tingkat pimpinan partai politik.

Para pimpinan parpol sepakat untuk membentuk koalisi ini, mengingat pada Pilpres 2024 lalu sempat terpecah ke dalam tiga poros koalisi. 

"Jadi sebenarnya ini koalisi rekonsoliasi, koalisi yang sifatnya persatuan," ujar dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ogah Dianggap Manfaatkan Sepakbola dengan Urusan Politik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya