TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi: Korban Bully Binus Simprug Alami Memar 3 cm hingga Benjol

Kasus bully ini naik ke tahap penyidikan

ilustrasi seseorang yang kehilangan reputasi (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Kasus perundungan di SMA Binus Simprug naik ke tahap penyidikan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Ade Rahmat Idnal.
  • Proses visum sudah dilakukan terhadap korban yang mengalami memar dan nyeri di kepala, serta 18 saksi diperiksa untuk mendalami kasus ini.
  • Pelaku perundungan merupakan anak pimpinan partai politik, yang mengintimidasi korban agar tidak melapor dengan menggunakan kedudukan ayahnya sebagai ancaman.

Jakarta, IDN Times - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menegaskan, kasus perundungan SMA Bina Nusantara (Binus) Simprug sudah naik ke tahap penyidikan. 

Ade mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa 18 orang saksi untuk mendalami kasus ini. Pihaknya juga telah melakukan proses visum terhadap korban. 

Korban, kata dia, saat itu sempat mengalami memar seluas tiga sentimeter hingga benjol dan nyeri di bagian kepala.

"Kami juga sudah melakukan visum terhadap korban, sudah kami lakukan visum yang saat itu mengalami pipi kiri tampak memar seluas 3 cm, kemudian terasa benjol dan nyeri di bagian kepala," kata Ade Rahmat saat audiensi bersama Komisi III DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/9/2024). 

Baca Juga: Polisi: Kasus Perundungan Binus Simprug Naik Penyidikan 

1. Polisi tepis penanganan kasus lambat

ilustrasi Polisi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pada kesempatan itu, Ade Rahmat juga menepis bahwa penanganan kasus ini berjalan lambat. Pihaknya sudah berupaya untuk melakukan mediasi secara kekeluargaan, tapi saat itu tidak mendapat titik temu. 

Oleh sebab itu, pihaknya kemudian menerbitkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) sebagai bukti bahwa kasus ini ditangani secara serius. 

"Kami sudah meribitkan SPDP dan juga sudah melakukan beberapa upaya untuk musyawarah mufakat. Namun hingga saat ini masih belum tercapai," kata dia. 

2. Salah satu pelaku disebut anak pimpinan parpol

Ilustrasi gangguan emosional (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pada kesempatan itu, korban perundungan di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, berinisial RE (16) mengungkapkan, salah satu pelaku perundungan merupakan anak pimpinan partai partai politik.

Hal itu diketahui RE saat para pelaku mengintimidasinya agar tidak macam-macam. Pelaku itu pun mengklaim sebagai anak pimpinan parpol.

"Mereka mengatakan kepada saya, 'lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK',” ujar dia.

RE mengungkapkan, pelaku berinisial M dan menyebut ayahnya berinisial A.

"Sahabat dari ketua geng ini mengakui, 'lu jangan macem-macem. Bapak gue ketua partai sekarang’. Bapak yang berinisial A. Anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya,” kata RE.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya