Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi berpamitan ke Anggota dan Pimpinan Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2024.
Namun, Retno mengaku akan selalu menjadi sahabat para anggota dan pimpinan Komisi I DPR RI setelah 10 tahun bekerja sama.
"Saya retno marsudi tetap akan menjadi saudara dan teman dari ibu bapak sampai kapanpun and I love you all. Maturnuhun sangat," kata Retno di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
1. Pemerintahan hampir mencapai garis finish
Menlu Retno Marsudi menerima kunjungan bilateral Menlu Latvia Baiba Braže. (IDN Times/Amir Faisol) Pada kesempatan itu, Retno menyampaikan, pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo hampir mencapai garis finish yang akan berakhir pada Oktober 2024 mendatang. Ia pun berharap semoga pemerintahan Jokowi sampai garis finish dengan baik.
Setelah 10 tahun bekerja sama, Retno dalam rapat kerja itu berulang kali berterima kasih kepada anggota dan pimpinan Komisi I. Menurut dia, pekerjaan di Kementerian Luar Negeri tidak mungkin tercapai kalau tidak ada dukungan dari Komisi I DPR RI.
"So i just want to say thank you, thank you so much and i enjoy very much working with you (jadi saya mau menyampaikan terima kasih, terima kasih banyak, dan saya senang bekerja dengan Anda semua)," kata dia.
"Hubungan kerja bisa berakhir, ini khusus menjawab pak Utut, hubungan persaudaraan dan kasih sayang tdk akan berakhir," lanjut dia.
Baca Juga: Menlu Retno: Latvia Mitra Dagang Penting Bagi Indonesia
2. Retno: 10 tahun bukan waktu yang mudah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI) Bagi Retno, 10 tahun ini bukan waktu yang mudah untuk memimpin diplomasi Indonesia di luar negeri di tengah tantangan dunia yang tak mudah.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa diplomasi Indonesia sudah berkembang sangat baik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.
"Diplomasi Indonesia berusaha terus memberikan kontribusi tidak saja untuk kepentingan nasional tetapi juga berkontribusi kepada dunia," tutur dia.