TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KIM Plus Bantah Konspirasi Ridwan Kamil vs Kotak Kosong

KIM Plus usung Ridwan Kamil di Pilkada DKI

Sekjen PAN Eddy Soeparno tegaskan melawan kotak kosong bagian dari demokrasi. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Sekjen PAN, Eddy Soeparno, membantah Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menyusun skenario agar Ridwan Kamil melawan kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024. 

Namun, menurut Eddy, skenario bisa terwujud bila semua partai politik sepakat untuk mengusung calon yang sama, baik karena ada ikatan emosional atau calon tersebut memang menjadi kandidat terkuat untuk diusung bersama.

"Gak, kami tidak ada desain khusus ya untuk kami menciptakan kotak kosong di manapun ya," kata Eddy Soeparno di Gedung DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (8/8/2024)

Baca Juga: PKB Klaim Diajak Gabung KIM Plus, Tapi Masih Pertimbangkan Anies

1. Tepis teori konspirasi soal isu gagalkan calon tertentu

Sekjen PAN Eddy Soeparno tegaskan melawan kotak kosong bagian dari demokrasi. (IDN Times/Amir Faisol)

Eddy menepis isu adanya konspirasi untuk menggagalkan satu calon tertentu untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Menurut Eddy, melawan kotak kosong juga merupakan bagian dari proses demokrasi.

Fenomena melawan kotak kosong, dijelaskan Eddy, oleh sebagian kandidat memang terjadi di beberapa daerah dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

"Jadi kalau sampai ada teori konspirasi untuk menggagalkan salah satu calon untuk maju di Pilgub, tidak ada," ujar dia.

2. Melawan kotak kosong tak dilarang

Ilustrasi persiapan rekapitulasi surat suara Pemilu 2024 (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Eddy menegaskan, melawan kotak kosong juga tidak dilarang dalam demokrasi. Pada dasarnya, fenomena tersebut telah terjadi di Pilkada tingkat Kabupaten/Kota. 

"Kotak kosong itu merupakan bagian daripada fenomena di pilkada ya, bagian dari demokrasi kita. Ini juga merupakan catatan. Tetapi bukan berarti, itu merupakan hal yang dilarang dalam demokrasi kita. Itu tentu bisa dijalankan," ujar Eddy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya