TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapolri Perintahkan Kapolda Keluarkan Maklumat Larangan Bakar Hutan

Kapolri juga sarankan beberapa hal

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau penanganan pencegahan karhutla di Kalimantan Barat. (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau penanganan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat, Sabtu (2/9/2023).

Sigit mendengarkan langsung laporan dari berbagai pihak soal karhutla yang terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Barat.

Pada kesempatan itu, Sigit menanyakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemadaman di hotspot atau titik kebakaran. Dari penjelasan yang ada, proses pemadaman tergantung jarak dari lokasi titik api.

Baca Juga: 20 Hektare Lahan di Penajam Paser Utara Kaltim Ludes Terbakar

1. Lahan yang kebakaran di dekat hotspot dikelola perorangan

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Mantan Kabareskrim Polri itu juga mendapatkan informasi rata-rata lahan perkebunan atau lahan bebas yang dekat dengan titik hotspot, dikelola masyarakat atau perorangan.

Sigit mengatakan sumber air adalah hal yang utama dalam menghadapi karhutla. Ia juga meminta jajaran TNI, Polri, Pemda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan relawan memastikan ketersediaan sumber air.

"Disampaikan ada pembuatan embung saya kira bagus, karena memang, tidak bisa berbuat apa-apa tanpa adanya sumber air," ujar Sigit dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/9/2023).

Baca Juga: Manggala Agni KLHK & Tim Satgas Kerja Sama Padamkan Karhutla Kalbar

2. Sigit minta alat-alat dipersiapkan dengan baik

Ilustrasi penanganan karhutla (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Mantan Kapolda Banten ini juga meminta semua pihak mengutamakan pencegahan karhutla. Kalaupun sudah terjadi kebakaran, ia meminta semua peralatan atau sarana prasarana dipersiapkan dengan baik.

"Apabila tidak bisa diatasi oleh wilayah, apakah dengan gunakan dana hibah CSR (untuk peralatan), atau bisa dilaporkan ke pusat sehingga kita bisa buat perencanaan yang baik," ujar Sigit.

Selain itu, semua pihak juga diminta melakukan evaluasi terkait karhutla yang memang menjadi momok dari tahun ke tahun, sehingga semua pihak bisa melakukan langkah-langkah antisipatif.

"Saat ini sedang dilakukan penelitian saya kira memang dari tahun ke tahun kita harus terus melakukan evaluasi karhutla. Jangan lagi menjadi momok, sehingga itu semua bisa kita lakukan. Apabila kita lakukan evaluasi dan perencanaan dan terus kita lakukan perbaikan-perbaikan, sehingga apakah itu El Nino ataupun lainnya kita semua selalu siap," ucap Kapolri.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya