TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadi Ungkap Hasil Audit PDNS 2 Surabaya Usai Lumpuh Imbas Ransomware

Pemerintah telah melakukan audit secara menyeluruh

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di acara Bawaslu terkait pemetaan kerawanan Pilkada 2024 (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan, pemerintah telah melakukan audit terhadap pusat data nasional sementara (PDNS) 2 Surabaya setelah lumpuh imbas serangan ransomware pada Juni 2024 lalu.

Hadi menegaskan, pemerintah telah melakukan audit secara menyeluruh setelah berhasil memitigasi dampak serangan ransomware terhadap PDNS 2 Surabaya.

"Hasil audit menunjukkan adanya beberapa celah keamanan yang harus segera ditangani," kata Hadi dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Dia menjelaskan, pihaknya telah selesai melakukan dekripsi data PDNS 2 Surabaya selama kurang lebih satu bulan paska insiden serangan itu muncul. Dekripsi data baru selesai pada 8 Agustus 2024.

Pemerintah kata Hadi terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan teknis yang relevan untuk memitigasi dampak serangan ransomware.

"Kita sampaikan progress perbaikan sistem dan recovery yang kita laksanakan bahwa proses dekripsi terhadap data pdns 2 Surabaya telah selesai per 8 Agustus 2024. Kurang lebih satu bulan," kata dia.

Diketahui, server PDNS 2 lumpuh diserang ransomware Lockbit 3.0. PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya itu diretas sejak 20 Juni 2024. Akibat peretasan ini, sebanyak 210 instansi pemerintah terdampak dan layanan publik berbasis digital terganggu.

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, peretas meminta uang tebusan 8 juta dolar AS atau setara Rp131 miliar kepada pemerinta untuk melepaskan PDNS 2.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya