TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kepulauan Seribu, Ini Penjelasan BMKG

Gempa tak berpotensi tsunami

ilustrasi gempa (IDN Times/Esti Suryani)

Intinya Sih...

  • Gempabumi dengan kekuatan M5,1 terjadi di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
  • Gempabumi tidak berpotensi tsunami dan belum ada laporan kerusakan yang signifikan
  • BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap bangunan yang retak atau rusak akibat gempa

Jakarta, IDN Times - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempabumi dengan kekuatan Magnitudo 5,1 yang terjadi di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, pusat gempabumi terletak pada koordinat 5,83° LS; 106,63° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 14 Km arah Tenggara Kepulauan Seribu pada kedalaman 265 km.

Dia menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab-event).

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun-geser (Normal-oblique),” kata dia dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Lombok, Warga Berhamburan

1. Gempa tak berpotensi tsunami

lukisan terkenal yang dihasilkan dari seni ukiyo-e abad ke-19 berjudul

Daryono menjelaskan, berdasarkan hasil permodelan yang dilakukan BMKG, gempabumi yang terjadi dengan kekuatan M5,1 tidak berpotensi tsunami.

Kendati, berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu Utara, Administrasi Kepulauan Seribu, Teluknaga, Tangerang dengan skala intensitas III - IV MMI.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” tutur dia.

2. Belum ada gempa susulan

Gempabumi yang terjadi di Cilacap merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas pada zona subduksi. (IDN Times/Foto : Ilustrasi/Freepik.com)

Hingga pukul 17.10 WIB, ujar Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

“Hingga pukul 17.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya