TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demokrat: Zaken Kabinet Bukan Mengeliminir Representasi Partai

Prabowo bakal bentuk zaken kabinet

Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyatakan deklarasi KIM Plus tak lama akan lama lagi. (Dok. Pribadi Kamhar Lakumani)

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat menghormati wacana dibentuknya zaken kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk lima tahun mendatang. 

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, zaken kabinet ini dibutuhkan untuk menjawab semakin kompleksnya problematika yang dihadapi bangsa ini ke depan.

Meski begitu, zaken kabinet bukan berarti mengeliminir atau meminimalisir representasi partai.

"Sejatinya antara profesional dan partai tak saling trade off, malah share growth. Untuk menjadi partai modern diperlukan daya dukung SDM yang memadai, di partai pun banyak kader-kader profesional dengan beragam latar belakang" kata Kamhar saat dihubungi, Jumat (13/9/2024). 

1. Zaken kabinet tempatkan orang yang tepat

Wapres mengikuti sidang kabinet terakhir di IKN. (dok. Setwapres)

Kamhar menjelaskan zaken kabinet secara subtantif dapat dimaknai sebagai fungsi manajemen dan manajerial yang menempatkan orang yang tepat untuk suatu penugasan atau urusan. 

Figur yang diberikan amanah adalah orang yang memiliki kompetensi, integritas dan rekam jejak yang memadai relevan dengan penugasan yang diberikan. 

"Mengerti persoalan dan tahu serta bisa menghadirkan jalan keluar," ujar dia. 

Baca Juga: Jokowi Minta Maaf di Sidang Terakhir Kabinet Indonesia Maju

2. Gerindra: Prabowo mau bentuk zaken kabinet

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan partainya resmi mengusung Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan membentuk pemerintahan dengan model zaken kabinet atau kabinet zaken.

Muzani mengatakan, dengan memastikan para menteri menjabat sesuai dengan keahliannya, maka tujuan untuk menjaga relevansi dan efektivitas kerja pemerintah dapat berjalan optimal.

"Pak Prabowo ingin membentuk pemerintahan zaken kabinet, di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, meskipun mereka berasal atau diusulkan dari partai politik. Hal ini agar tidak kehilangan relevansi di jabatan yang diemban, karena mereka memiliki keahlian yang sesuai dengan posisi yang dijabat,” ucap Muzani.

Muzani juga menegaskan, kursi kabinet Prabowo-Gibran tidak akan didominasi oleh Partai Gerindra. 

“Saya kira tidak akan ada dominasi lebih banyak dari Gerindra dalam kabinet,” ujar dia. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya