Atang-Annida Ingin Warga Bogor Cari Nafkah di Kotanya Sendiri
Mau jual destinasi wisata di Bogor
Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor 2024 Atang Krisnanto-Annida Allivia menggagas lima program kejra supaya warga Kota Bogor nanti mencari nafkah di wilayahnya sendiri. Hal ini, kata Atang, selaras dengan program pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bagaimana menata wilayah daerah penyangga agar tidak menyumbang kemacetan hingga polusi di Jakarta.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada 2021 mencatat dari 200 ribu masyarakat Bogor itu sebagian 46 persen besar berangkat menggunakan moda transportasi umum seperti KRL dan Bus.
"Ini yang menjadi konsen kami, bagaimana kita menciptakan cuan di wilayah sendiri sehingga warga Kota Bogor tidak perlu harus pergi ke daerah yang jauh, banyak menyita waktu dan meninggalkan keluarga," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Senin (23/9/2024).
Baca Juga: Viral Seorang Pria Dianiaya, Mata Dicongkel di Acara Vespa Bogor
1. Targetkan 40 ribu lapangan pekerjaan di Kota Bogor
Atang berjanji akan membuka lapangan pekerjaan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan 40 ribu lapangan baru melalui pelatihan, inkubator bisnis, pendampingan bisnis, serta promosi produk unggulan dari 2.000 UMKM lokal.
"Bila asumsi 40 ribu lapangan kerja itu mempekerjakan minimal 5 orang, sehingga permasalahan 200 ribu orang pergi ke Jakarta untuk mencari kerja itu selesai," kata Atang.
Atang juga menggagas Bogor Ekonomi Kreatif untuk masyarakat yang lebih suka bekerja di sektor informal. Ia mengatakan, akan ada hibah startup dengan nilai Rp10 miliar per tahun dan 10 creative hub dan co-working space.
Program hibah ini bertujuan untuk mendorong munculnya lebih banyak startup di Kota Bogor, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan menjadikan Bogor sebagai pusat inovasi dan teknologi yang unggul di Indonesia.
Selanjutnya, Atang juga mau menggagas Ruang UMKM yaitu menyulap kawasan niaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dia menjelaskan, penataan kawasan niaga strategis di lokasi-lokasi publik bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi para pengusaha lokal.
"Kita ciptakan infrastruktur yang memadai dan aksesibilitas yang tinggi. Ruang UMKM menjadi jembatan penghubung antara tradisi dan modernitas, antara pelaku usaha dan konsumen," kata Atang.