TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aktivis NU Bertemu Isaac Herzog, Muhammadiyah: Tanda Tak Punya Nurani

PBNU bakal panggil 5 aktivis NU

Lima aktivis NU bertemu Presiden Israel/dok NU

Intinya Sih...

  • Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, kritik pertemuan tokoh muda NU dengan Presiden Israel.
  • Anwar menegaskan Indonesia menentang agresi militer Israel ke Palestina sebagai bentuk penjajahan.

Jakarta, IDN Times - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, turut mengkritik pertemuan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang terlihat berfoto bersama dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Anwar Abbas menegaskan, orang yang terlihat dekat dengan Israel yang melakukan genosida di Palestina merupakan orang yang kehilangan hati nurani.

"Jika ada dari anak-anak bangsa ini yang bermesraan dengan Israel padahal negara zionis tersebut telah berbuat zalim dan aniaya rakyat Palestina, maka hal demikian merupakan pertanda mereka sudah tidak punya hati urani dan rasa keadilan serta perikemanusiaan," ujar Buya Anwar melalui pesan singkat, Senin (15/7/2024).

Baca Juga: Gus Ipul: 5 Aktivis Temui Presiden Israel Tidak Pernah Izin ke PBNU

1. Anwar Abbas tegaskan Indonesia menentang agresi militer Israel

tokoh Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, Jumat (21/4/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Anwar menegaskan, Indonesia menentang agresi militer Israel ke Palestina yang dinilai sebagai bentuk penjajahan.

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, para pendiri bangsa telah menetapkan bangsa Indonesia menentang seluruh penjajahan di atas dunia.

"Keadaan semakin mengenaskan lagi karena kebanyakan dari mereka yang telah tewas dan terluka tersebut adalah kaum perempuan dan anak-anak," kata Anwar.

Baca Juga: PBNU Bakal Panggil 5 Aktivis yang Temui Presiden Israel Isaac Herzog

2. Anwar Abbas ajak semua pihak hormati konstitusi

Bhineka Tunggal Ika (unsplash.com/Mufid Majnun)

Anwar menilai, mereka telah melecehkan pembukaan UUD 1945 sebagai jati diri bangsa.

"Dan bila jati diri kita sebagai bangsa sudah terkoyak maka untuk menjahit dan menyatukannya kembali jelas tidak mudah," ucap dia.

Ia pun berharap agar semua pihak menghormati serta menjunjung tinggi konstitusi.

"Untuk itu kita berharap agar semua pihak menghormati dan menjunjung tinggi konstitusi supaya kita sebagai bangsa tetap bersatu dan negara yang sama-sama kita cintai ini bisa maju," tutur dia.

Baca Juga: PBNU: 5 Aktivis Temui Presiden Israel Tak Mewakili NU, Bukan Pengurus!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya