TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Cianjur Akibat Cimandiri, Ini 6 Sesar Aktif-Megathrust di Jabar

Jabar salah satu wilayah aktif gempa bumi

Ilustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang, disebut akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, setidaknya 268 orang meninggal dunia akibat gempa dangkal tersebut dan ratusan lainnya korban luka-luka. Gempa ini juga merusak rausan bangunan seperti rumah, sekolah, tempat ibadah, hingga rumah sakit.

Lantas, ada berapakah sesar aktif yang ada di wilayah Jawa Barat, dan apa saja upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak dan peringatan dini gempa? 

Baca Juga: Mengenal Sejarah Skala Richter Hingga Arti Skala MMI Gempa Bumi

1. Di wilayah Jawa Barat terdapat beberapa struktur sesar aktif

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Muhamad Sadly, menyebutkan di wilayah Jawa Barat terdapat beberapa struktur sesar aktif. Selain Sesar Cimandiri, terdapat Sesar Baribis, Sesar Lembang, Sesar Garsela, Sesar Cipamingkis, Sesar Citarik, serta sesar mikro lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan. 

"Selain itu, Jawa Barat juga memiliki ancaman sumber gempa potensial, yaitu zona megathrust di Samudra Hindia," katanya, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, seperti kutip dari ANTARA, Jumat, 20 November 2020.

2. Jawa Barat salah satu wilayah yang sangat aktif gempa bumi

Ilustrasi gempa seismograf (IDN Times/Sukma Shakti)

BMKG telah menambah titik sensor seismograf di Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Hal itu sebagai upaya meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi peringatan dini gempa lokal akibat sesar aktif.

Sadly mengatakan, dengan tambahan sensor seismograf yang baru di Subang, sejauh ini sudah ada 31 sensor seismograf yang tersebar di Jawa Barat.

“Keberadaan sensor seismograf di Jawa Barat sangat penting karena wilayah Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang sangat aktif gempa bumi di Indonesia," kata Sadly. 

3. Penambahan seismograf adalah awal inovasi operasional monitoring sesar aktif

Ilustrasi alat seismograf (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Maka itu, penambahan sensor seismograf di wilayah Jawa Barat merupakan awal dari inovasi operasional monitoring sesar aktif, sebagai cara meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi peringatan dini gempa. Sehingga jaringan sensor peringatan gempa di Indonesia semakin rapat.

"Ke depan, kami akan terus berusaha menambah sensor yang akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dengan semakin rapatnya jaringan sensor seismograf akan dapat meningkatkan akurasi dan ketepatan parameter gempa bumi," kata Sadly.

Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Kamu Lakukan saat Terjadi Gempa

4. Masyarakat harus tetap meningkatkan upaya mitigasi bencana

Rumah yang hancur di desa Gasol, Cianjur akibat gempa (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sadly mengingatkan masyarakat harus meningkatkan upaya mitigasi lain, seperti membangun bangunan tahan gempa. Kemudian, masyarakat juga perlu memahami tata cara cara keselamatan saat terjadi gempa.

"Berlatih melakukan evakuasi saat gempa bumi, dan membuat masyarakat makin sadar bencana dan tangguh terhadap bencana gempa bumi," ujarnya.

Sadly juga menekankan agar masyarakat jangan mudah terpengaruh informasi berita bohong berupa ramalan-ramalan akan terjadinya gempa yang sering disebarluaskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya