Tingkatkan Tata Kelola Migrasi Internasional, Wamenaker Sampaikan Ini
Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kebijakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- Dalam Konferensi Internasional Kedua tentang Regulasi Rekrutmen Internasional yang diselenggarakan oleh International Organization for Migration (IOM) di Jenewa, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk meningkatkan tata kelola migrasi internasional yang aman dan teratur.
Konferensi ini menjadi forum penting bagi negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam menangani isu-isu migrasi global.
Afriansyah Noor dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia, sebagai anggota Global Compact for Safe, Orderly, and Regular Migration (GCM), berkomitmen untuk mendukung upaya global dalam meningkatkan tata kelola migrasi internasional.
"Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kebijakan di tingkat nasional, regional, dan global yang mendukung migrasi aman dan teratur," kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, Jenewa, Senin (10/6/2024).
1. Wamenaker memaparkan berbagai langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia
Wamen Afriansyah juga memaparkan berbagai langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia. Di tingkat nasional, Indonesia telah membentuk layanan rekrutmen terintegrasi yang bertujuan untuk mengurangi biaya migrasi dan mencegah praktik penyelundupan manusia serta perdagangan manusia.
"Layanan ini memfasilitasi proses dan tata kelola yang lebih baik efisien dan aman bagi para pekerja migran," katanya.
Selain itu, Indonesia telah menginisiasi program Desa Migran Produktif (Desmigratif), yang merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, organisasi masyarakat sipil, dan donor. Program ini menyediakan informasi tentang migrasi yang aman, pengolahan dokumen, penyelesaian keluhan, pemberdayaan ekonomi, dan manajemen data bagi para migran dan keluarganya.
"Desa-desa ini berfungsi sebagai pusat layanan terpadu yang melindungi pekerja migran dan keluarganya dari berbagai risiko," ujar Afriansyah.
Baca Juga: Hadirkan Pelatihan Vokasi yang Berkualitas, Kemnaker Teken Kerja Sama