Komitmen Keselamatan Kerja, Pertamina Hadirkan Bufferzone di Balongan
Penyempurnaan buffer zone akan melalui beberapa tahap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- Pertamina terus meningkatkan keamanan dan keselamatan di wilayah kilang dengan pelaksanaan Groundbreaking Area Penyangga (Bufferzone) di Kilang Balongan. Kegiatan ini menandakan milestones besar Pertamina terhadap komitmen keselamatan kerja yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan turut dihadiri oleh Bupati Indramayu Nina Agustina.
Momentum groundbreaking ini menandai dimulainya pekerjaan pelebaran jalan Sukaurip-Sujareja yang merupakan rangkaian implementasi bufferzone di area Kilang Balongan. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
1. Bagi Pertamina, penyempurnaan zona aman di Balongan menjadi sebuah kewajiban
Menurut Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, perusahaan mengemban tugas penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dengan menghasilkan produk BBM berkualitas. Namun demikian, dia melanjutkan, pada saat yang sama harus tetap menjaga keamanan masyarakat sebagai pemangku kepentingan yang strategis.
“Acara groundbreaking ini adalah tahap pertama, tahap berikutnya, kita akan masuk ke Blok Kosambi. Dampak setelah penerapan bufferzone ini, nantinya semua perwira Pertamina di Kilang Balongan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan tanpa keraguan, karena aspek teknis dan HSSE sudah diterapkan. Produktivitas di kilang juga akan semakin optimal, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa dan negara,” ujar Nicke dalam sambutannya.
Penyempurnaan Zona Aman atau Buffer Zone di Balongan, Indramayu ini, kata Nicke, menjadi sebuah kewajiban. Penyempurnaan buffer zone Kilang Balongan akan melalui beberapa tahap. Salah satunya adalah pengalihan jalan raya Balongan yang masuk dalam zona prioritas, yang kemudian dialihkan ke Jalan Sukaurip.
Pengalihan jalan yang dilakukan juga akan memastikan beban Jalan Sukaurip sebagai jalan utama/protokol yaitu memperlebar ruas jalan dari 4,5–5,5 Meter menjadi 7,2–8 Meter sepanjang 2,4 km. Pelebaran jalan diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar, dimulai dari kelancaran arus lalu lintas hingga pertumbuhan dan produktivitas ekonomi.
Baca Juga: Insiden Kebakaran di RSPP, Pertamina Gerak Cepat Amankan Pasien