TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hidupkan Sastra, Kemendikbudristek Lanjutkan Bantuan kepada Komunitas

Diharapkan program dapat meningkatkan literasi masyarakat

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), pada tahun ini kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan. (Dok. Kemendikbud)

Jakarta, IDN Times -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), pada tahun ini kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan.

Sejak 2023, Badan Bahasa telah menginisiasi rintisan penyaluran Bantuan Pemerintah (Banpem) Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak pemroduksi karya dan dapat menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun kesastraan di tengah masyarakat, serta mengembangkan kesastraan dan menyebarluaskan produk karyanya.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan bahwa salah satu amanat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, adalah negara harus hadir di masyarakat.

“Kemendikbudristek dengan berbagai programnya berupaya untuk memberikan layanan pendidikan di seluruh wilayah NKRI agar tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai. Melalui Badan Bahasa, Kemendikbudristek memiliki program unggulan, yaitu meningkatkan literasi masyarakat yang dilakukan antara lain dengan memberikan Banpem kepada Komunitas Sastra,” ujarnya secara daring dalam pembukaan acara Pembekalan Calon Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra Tahun 2024, Senin (24/6/2024).

1. Fasilitas Banpem diberikan dalam rangka mendorong berkembangnya komunitas sastra

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), pada tahun ini kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan. (Dok. Kemendikbudristek)

Suharti menambahkan, fasilitas Banpem diberikan dalam rangka mendorong berkembangnya komunitas sastra, meningkatkan peran komunitas sastra sebagai sarana pembelajaran sastra, membantu pelaksanaan dan optimalisasi kegiatan bidang kebahasaan dan kesastraan, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra, mendorong jumlah, mutu, serta penyebaran dan publikasi karya sastra.

Selain itu, bantuan penghargaan diberikan dalam rangka memberikan apresiasi kepada komunitas sastra atau perseorangan atas kinerjanya yang luar biasa dalam aktivitas kesastraan, termasuk di dalamnya pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem kesastraan.

“Banpem diberikan untuk komunitas sastra, baik berupa fasilitasi untuk memberdayakan komunitas sastra maupun penghargaan atau apresiasi kepada tokoh-tokoh sastra yang telah berdedikasi di dunia sastra, khususnya yang telah berkiprah selama 40 tahun atau lebih. Upaya yang diinisiasi oleh Badan Bahasa ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan sastra untuk mengembangkan literasi masyarakat. Sekaligus, menjadi program yang berkelanjutan dan diperluas jangkauannya sehingga komunitas sastra menjadi mitra strategis Kemendikbudristek,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa program pemberian Banpem khusus untuk komunitas sastra dan para sastrawan ini telah melewati proses panjang dan baru dapat dilakukan pada tahun lalu.  Tahun 2023 menjadi tahun pertama bagi Badan Bahasa memberikan fasilitasi Banpem. 

“Ini adalah upaya kami untuk dapat memfasilitasi komunitas-komunitas sastra. Program Banpem disusun bersama dengan kesepakatan yang ada di Badan Bahasa dan di komunitas sastra. Kami yakin bahwa jangkauan komunitas sastra lebih luas, sampai ke wilayah 3T, dan kami harapkan program ini dapat diakses jauh lebih banyak oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Kolaborasi Riset, Kemendikbudristek Hadirkan PHC Nusantara

2. Pemberian Banpem jadi komitmen Badan Bahasa dalam membantu penyelenggaraan program-program kesastraan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), pada tahun ini kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan. (Dok. Kemendikbudristek)

Aminudin menyebut, pemberian Banpem ini menjadi komitmen Badan Bahasa dalam membantu penyelenggaraan program-program kesastraan yang ada di masyarakat. Selain itu, terdapat juga bantuan pemerintah untuk komunitas literasi. Penyediaan Banpem Komunitas Sastra ini sekaligus menepis anggapan bahwa negara tidak peduli terhadap sastra. 

“Tahun ini ada satu momentum 100 tahun sastrawan A. A. Navis yang akan diperingati pada 17 November 2024, hari kelahirannya tersebut menjadi bagian perayaan di UNESCO.  Badan Bahasa akan membawa sastra Indonesia ke kancah dunia melalui gerbang UNESCO, dengan harapan sastra Indonesia dapat mengambil bagian di sastra dunia. Kami juga akan menawarkan program melalui penerjemahan sastra Indonesia dan sastra daerah untuk diterjemahkan ke dalam bahasa asing dan pada tahun 2025 residensi sastra akan naik ke tingkat dunia,” katanya.

Selanjutnya, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, dalam laporannya mengatakan, pendaftar Banpem pada tahap pertama ini berjumlah 446 komunitas atau perseorangan. Dari pendaftar tersebut, sejumlah 187 komunitas dan 121 perseorangan telah mengunggah berkas.

“Khusus untuk perseorangan, unggah berkas dilakukan oleh Balai/Kantor Bahasa. Setelah melalui tahap verifikasi berkas dan penjurian, hanya 54 komunitas sastra dan 70 perseorangan yang dinyatakan lulus penilaian dewan juri,” ujar Imam.

Sebagaimana diketahui, komunitas sastra dalam satu dasawarsa terakhir ini tumbuh sangat pesat. Pesatnya pertumbuhan komunitas sastra itu diikuti oleh adanya penciptaan karya sastra yang juga produktif. Karya sastra dengan berbagai kearifan lokal yang diproduksi sastrawan, khususnya sastrawan muda dari berbagai komunitas sastra sebagai wadah para sastrawan untuk saling asah, asih, asuh, dan produksi karya sastra bagaikan dua sisi mata uang yang saling berkaitan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya