TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Napi Teroris Kuasai Senjata dan 3 Blok Rutan Mako Brimob, Ahok Aman?

Tiga blok yang dikuasai dihuni napi teroris

IDN Times/Afriani Susanti

Depok, IDN Times - Narapidana teroris yang sempat menyandera anggota kepolisian di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, masih menguasai beberapa blok rutan. Mereka juga menguasai senjata hasil rampasan dari polisi, karena itu tim negosiator masih berusaha menegosiasi. 

Baca juga: 29 Jam Disandera di Mako Brimob, Bripka Iwan Sarjana Akhirnya Dibebaskan

1. Napi teroris masih menguasai senjata dan tiga blok rutan

IDN Times/Afriani Susanti

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan tim negosiator masih berupaya menegosiasi dengan napi teroris, untuk menyerahkan senjata dan penguasaan beberapa blok rutan, setelah membebaskan Bripka Iwan Sarjana.

"Polri masih mengendalikan situasi, karena masih ada senjata di dalam. 

Dia (napi teroris) masih melawan, oleh sebab itu masih ada negosiator. Banyak hal yang akan kami lakukan untuk mengambil senjata," kata Setyo saat jumpa pers di Mako Brimob, Kamis (10/5) dini hari.

Setyo menjelaskan para napi teroris menguasai tiga dari enam blok rutan di Mako Brimob. 
Awalnya hanya blok C pada siang hingga sore. Namun, hingga magrib mereka menguasai tiga blok. 

"Blok A, B, C," sebut dia. 

Menurut Setyo, ada kemungkinan gudang senjata dikuasi napi teroris, meskipun lokasinya bukan berada di ketiga blok rutan tersebut. Ketiga blok memang banyak dihuni napi teroris.

"Kalau gudang sejata bukan di situ. Petugas ada penyimpanan, dan kemungkinan dibongkar," kata dia.

2. Tahanan napi berkeliaran di blok rutan yang dikuasai

IDN Times/Afriani Susanti

Saat ini, kata Setyo, para napi teroris bebas berkeliaran di tiga blok rutan yang dikuasai itu. Kendati, polisi masih dapat mengendalikan situasi di luar ketiga blok rutan tersebut. 

"Iyaa (tahanan berkerliaran)," ucap dia.

Setyo menyebut tidak ada batas waktu negosiasi. Namun, pihaknya akan terus berupaya menegosiasi dengan napi teroris, karena mereka menguasai senjata dan tiga blok.

"Langkah negosiasi tidak ada batas waktu, setelah negosiasi. Masih ada negosiasi. Mereka tetap ngogot kita paksa untuk menyerah," kata dia.

Dalam proses negosiasi, anggota Polri melibatkan pihak lainnya, seperti Densus 88. "Ikut membantu lainnya. Hasil terakhir negosiator, belum ada titik temu," ujar Setyo.

Baca juga: Pengendara Motor Terobos Blokade Mako Brimob, Teroris?

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya