Respons Anies Baswedan Soal Sinyal Ridwan Kamil Terjun di Pilgub DKI

Anies ungkap kriteria cawagub

Jakarta, IDN Times - Partai Golkar memberikan sinyal untuk mendorong Ridwan Kamil maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. Sinyal itu bersamaan dengan dukungan yang dikeluarkan Golkar untuk Dedy Mulyadi di Pilkada Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan fokusnya tidak akan goyah meskipun Ridwan Kamil menjadi lawannya di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Anies mengakui, tekadnya maju di Pilkada 2024 karena untuk memperbaiki berbagai persoalan yang terjadi di Jakarta. Menurut dia, motif politiknya di Pilkada 2024 adalah warga Jakarta.

Dia menegaskan, biarlah proses politik yang terjadi saat ini terus berjalan sampai hari penentuan itu tiba pada November 2024 mendatang.

"Fokus saya tidak mau bergeser. Fokus saya tentang warga Jakarta," kata Anies di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2024).

1. Rakyat Jakarta membutuhkan kondisi yang lebih baik

Respons Anies Baswedan Soal Sinyal Ridwan Kamil Terjun di Pilgub DKIMantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. (IDN Times/Amir Faisol)

Anies mengatakan, warga Jakarta saat ini terus mengeluhkan adanya perubahan. Dia mengatakan, warga ingin pelayanan publik di Jakarta bisa membaik. Tak hanya itu, warga juga membutuhkan kehidupan yang lebih makmur. 

Dia menegaskan, keluhan-keluhan itu semua menjadi fokusnya saat ini untuk membangun Jakarta menjadi kota yang lebih hidup. 

"Karena kami melihat betul yang dibicarakan rakyat adalah bagaimana kondisi lebih baik," kata Anies.

Baca Juga: Ahok Bantah Sering Kontak Anies: Ketemu Baru Tiga Kali

2. Ungkap kriteria cawagub yang diinginkan

Respons Anies Baswedan Soal Sinyal Ridwan Kamil Terjun di Pilgub DKIMantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambangi Kantor DPW PKB DKI Jakarta di kawasan Jakarta Timur (13/6/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pada kesempatan itu, Anies juga mengungkapkan kriteria cawagub yang akan digandengnya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Anies mengaku ingin menggandeng wakil dengan visi dan tujuan yang sama untuk membangun Jakarta selama lima tahun mendatang supaya menjadi kota modern, tapi tetap berpihak kepada rakyat. 

"Ketika kami membangun, ingin Jakarta menjadi lebih baik, lalu transportasi umum didorong ditingkatkan, itu adalah paradigma, visi itu. Transportasi umum itu," kata dia.

Salah satu visi yang ingin dicapai kata dia adalah bagaimana merubah pola pikir masyarakat sebagai pengguna kendaraan pribadi supaya bisa beralih ke kendaraan umum.

Dia memastikan, jika kendaraan umum di Jakarta berkurang, maka tingkat polusi juga akan mengikuti dengan sendirinya. 

"Dengan begitu mengajak warga dari kendaraan pribadi ke umum. Kalau kendaraan pribadi berkurang, maka polusi berkurang. Harapannya, kemacetan berkurang, itu visi. Visinya perlu sama, mengelola kota, menjadi kota modern, tapi juga mengayomi warganya," ucapnya.

3. Golkar dukung Ridwan Kamil maju ke Jakarta

Respons Anies Baswedan Soal Sinyal Ridwan Kamil Terjun di Pilgub DKIMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan, pihaknya akan mendukung Dedi Mulyadi untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2024. Adanya dukungan ini maka memberikan sinyal Partai Golkar akan mendorong Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

Airlangga menjelaskan pengurus Golkar di Jawa Barat sudah menggelar pertemuan dengan Dedi Mulyadi.

"Perkembangannya tadi di pertemuan di Jawa Barat antara Partai Golkar, DPP Partai Golkar dan DPD Partai Gerindra. Kemudian, ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat, saudara Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar juga, antara lain Wakil Ketua (DPRD Jabar) Pak Ade Ginanjar. Jadi, pembicaraan kami sudah sampai ke arah sana," ujar Airlangga.

Ketika ditanya siapa sosok yang diusung oleh Golkar di Pilkada Jakarta, Airlangga tidak menjawab secara tegas. Dia hanya menyinggung terkait wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

"KIM Plus berarti merujuk kepada partai-partai pendukung Prabowo-Gibran di pilpres, seperti Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Glora, dan PBB. Kemudian ditambah dengan partai di luar koalisi," ujar Airlangga.

"Ya kan sudah jelas kalau Jawa Barat begitu, berarti (yang diajukan) di Jakarta siapa. Masih tanya lagi? Apalagi Jakarta-nya KIM plus," lanjutnya. 

Baca Juga: Partai Golkar Dinilai Belum Bulat Dorong Ridwan Kamil ke Jakarta

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya