Polisi: Kasus Perundungan Binus Simprug Naik Penyidikan

Salah satu pelaku anak pimpinan parpol

Intinya Sih...

  • Kasus perundungan di SMA Binus Simprug Jakarta Selatan naik ke tahap penyidikan
  • Pihak kepolisian menerbitkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai
  • Salah satu pelaku perundungan mengaku anak pimpinan partai politik dan melakukan intimidasi secara verbal terhadap korban

Jakarta, IDN Times - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menegaskan, kasus perundungan (bully) di SMA Bina Nusantara (Binus) Simprug, Jakarta Selatan sudah naik ke tahap penyidikan. 

Pernyataan ini disampaikan Ade Rahmat sekaligus menepis bahwa penanganan kasus perundungan ini berjalan lambat. 

Hal itu disampaikan Ade Rahmat Idnal saat melakukan audiensi dengan Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/9/2024). 

"Terkait tahap penyelidikan sudah dilengkapi, kemudian naik pada tahap penyidikan. Jadi tidak ada mungkin kalau indikasi dibilang dari bulan Januari kasus tersebut kenapa lama (ditangani)," kata Ade Rahmat. 

Baca Juga: 2 Kasus Kekerasan dan Bullying Terjadi di Sekolah Binus dalam Setahun

1. Sudah diselesaikan secara kekeluargaan tapi belum ada titik temu

Polisi: Kasus Perundungan Binus Simprug Naik Penyidikanilustrasi seseorang yang kehilangan reputasi (freepik.com/freepik)

Ade juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Namun, kata dia, belum ada titik temu. 

Oleh karena itu, pihaknya kemudian menerbitkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP). Dalam kasus ini, penyidik kata dia, telah memeriksa 18 saksi terkait dugaan perundungan tersebut.

"Kami sudah menerbitkan SPDP dan juga sudah melakukan beberapa upaya untuk musyawarah mufakat. Namun hingga saat ini masih belum tercapai," kata dia. 

2. Salah satu pelaku disebut anak pimpinan parpol

Polisi: Kasus Perundungan Binus Simprug Naik Penyidikanbullying di Sekolah/AI GPT

Pada kesempatan itu, korban perundungan di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, berinisial RE (16) mengungkapkan, salah satu pelaku perundungan merupakan anak pimpinan partai partai politik.

Hal itu diketahui RE saat para pelaku mengintimidasinya agar tidak macam-macam. Pelaku itu pun mengklaim sebagai anak pimpinan parpol.

"Mereka mengatakan kepada saya, 'lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK',” ujar dia.

RE mengungkapkan, pelaku berinisial M dan menyebut ayahnya berinisial A.

"Sahabat dari ketua geng ini mengakui, 'lu jangan macem-macem. Bapak gue ketua partai sekarang’. Bapak yang berinisial A. Anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya,” kata RE.

3. Pelaku A kerap mengintimidasi secara verbal

Polisi: Kasus Perundungan Binus Simprug Naik PenyidikanWakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburrokhman sebut Ridwan Kamil jadi salah satu kandidat potensial pimpin Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman kemudian menanyakan apa yang dilakukan pelaku A. RE mengatakan bahwa A kerap mengintimidasinya bersama anggota geng lainnya.

"Itu yang memukul kamu yang anak ketua partai?” tanya Habiburokhman.

“Dia tidak memukul saya, tapi dia secara intens mem-bully saya secara verbal. Dia selalu bersekongkol dengan gengnya, selalu mem-bully saya secara verbal. Selalu menghancurkan mental saya,” jawab RE.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya