PKS Duetkan Anies-Sohibul, NasDem: Kami Tak Mau Kawin Paksa

Hormati manuver politik PKS

Intinya Sih...

  • NasDem belum memutuskan sikap terkait Pilkada Jakarta 2024
  • Partai NasDem akan merekomendasikan kandidat terakhir
  • Komunikasi antara NasDem dan PKS tetap terbuka

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya  menegaskan, partainya belum mengambil sikap untuk Pilkada Jakarta 2024. Dia mengatakan, NasDem masih mencermati berbagai kemungkinan dan dinamika politik yang muncul dalam beberapa waktu terakhir ini.

Willy mengatakan, bagi NasDem semakin banyak kandidat yang bermunculan, maka warga Jakarta akan lebih banyak memiliki pilihan untuk menentukan calon pemimpin mereka selama lima tahun yang akan datang.

Dia juga menegaskan, Partai NasDem akan menjadi partai yang terakhir untuk merekomendasikan kandidat yang akan diusung di Pilkada Jakarta 2024.

“Ya kita lihat saja lah, Nasdem saja belum bersikap, masih ngikutin, ngintip-ngintip,” ujar Willy, di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

1. NasDem tak mau kawin paksa di Pilkada Jakarta

PKS Duetkan Anies-Sohibul, NasDem: Kami Tak Mau Kawin PaksaKetua Bappilu Partai NasDem Willy Aditya menyampaikan partainya akan mengambil sikap paling terakhir di Pilkada Jakarta 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini telah resmi mengumumkan duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan cagub dan cawagub di Pilkada Jakarta

Menanggapi manuver politik PKS itu, Willy menilai semua partai berhak mengusulkan nama-nama kandidat yang akan diusungnya. Toh, dalam perjalanannya nanti, Willy meyakini akan ditemukan benang merahnya seperti apa.

Namun, kata dia, NasDem juga tak mau kandidat yang disepakati itu hasil dari sebuah kawin paksa tanpa dilakukan perhitungan politik yang matang.

“Nah di sinilah dibutuhkan dialog, komunikasi, silaturahmi satu dan lainnya. Prinsipnya kita tidak ingin Siti Nurbaya dan Datuk Maringgi, kawin paksa lah gitu,” kata dia.

Baca Juga: NasDem Belum Final Koalisi Bareng PKS di Pilkada DKI 2024

2. Komunikasi NasDem dan PKS tidak beku

PKS Duetkan Anies-Sohibul, NasDem: Kami Tak Mau Kawin PaksaKetua DPP Partai NasDem, Willy Aditya sebut partainya akan mengambil langkah belakangan untuk Pilkada DKI 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Ketua Bappilu Partai NasDem itu mengatakan, komunikasi dengan PKS hingga hari ini masih sangat cair dan terbuka. Meski begitu, NasDem menghormati atas kehormatan yang telah diambil oleh PKS dengan memutuskan untuk menduetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta.

Belum lama ini, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower. Dalam pertemuan itu, kedua tokoh turut membahas mengenai Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

“Komunikasi NasDem dengan semua partai cair, minggu kemarin PKS bertandang ke sini, silaturahmi, pak Anies bolak-balik ke sini, komunikasi NasDem dengan semua partai cair, minggu kemarin PKS bertandang ke sini, silaturahmi, pak Anies bolak-balik ke sini,” kata dia.

Baca Juga: PAN Tak Takut Hadapi Anies di Pilkada: Kami di Pilpres Menang Kok!

3. PKS resmi duetkan Anies dengan Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Duetkan Anies-Sohibul, NasDem: Kami Tak Mau Kawin PaksaAnies Baswedan dan Sohibul Iman (ANTARA FOTOIDN Times/Amir Faisol)

Diketahui, PKS resmi mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman, sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.

"PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur (Jakarta)," kata Syaikhu.

PKS juga menilai, duet Anies-Sohibul merupakan pasangan yang ideal untuk memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan.

Syaikhu mengatakan, Anies dan Sohibul memiliki wawasan yang luas karena sama-sama pernah menempuh pendidikan di luar negeri.

"Ini sebagai suatu ikhtiar bahwa pasangan ini menurut kami adalah pasangan yang ideal untuk Jakarta yang sudah dijadikan dan dideklarasikan sebagai kota global," kata dia.

"Saya kira dua kandidat ini bukan kandidat yang kehidupannya lokal, mereka juga sudah mengalami pendidikan di luar negeri dan berbagai wawasan global yang mereka miliki," lanjutnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya