Menkes Budi Gunadi: Indonesia Jauh Lebih Siap Hadapi Mpox

Indonesia punya banyak laboratorium pcr

Intinya Sih...

  • Lebih dari 20 kabupaten/kota di Indonesia sudah memiliki laboratorium PCR dengan hasil keluar dalam 30 menit.
  • PCR COVID-19 dapat digunakan untuk mendeteksi virus Mpox sehingga pembelajaran menghadapi pandemik COVID-19 dapat diterapkan untuk mencegah penularan Mpox.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan, Indonesia jauh lebih siap menghadapi ancaman penularan cacar monyet (Monkey Pox). Budi mengatakan, lebih dari 20 kabupaten/kota di Indonesia sudah memiliki laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) yang hasilnya bisa keluar dalam rentang waktu 30 menit saja. 

Beruntungnya, kata Budi, PCR COVID-19 juga dapat digunakan untuk mendeteksi virus Mpox sehingga pembelajaran menghadapi pandemik COVID-19 itu dapat diterapkan untuk mencegah penularan Mpox. 

"Kita jauh lebih siap. Sudah lebih 20 kabupaten/kota sudah ada PCR. Sekarang PCR-nya sudah 30 menit," kata Budi Gunadi saat ditemui di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Jumat (30/8/2024).

Baca Juga: Nigeria Terima 10 Ribu Dosis Vaksin untuk Melawan Mpox

1. Laboratorium PCR di Indonesia sudah memadai

Menkes Budi Gunadi: Indonesia Jauh Lebih Siap Hadapi MpoxMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai RTM di Kemenko PMK, Rabu (21/8/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Budi menambahkan, Indonesia sudah memiliki reagen dalam negeri untuk digunakan ketika melakukan tes PCR dalam skrining Mpox. 

"Habis PCR mesti di genom juga kan. PCR untuk tahu ini ada virus apa gak, tapi untuk tahu variannya kita perlu genom. Kita sudah punya banyak," kata dia. 

Budi mengatakan, lab PCR untuk COVID-19 dapat juga digunakan untuk mendeteksi Mpox sehingga ini menjadi keberuntungan tersendiri bagi Indonesia dalam menghadapi Mpox.

"Mpox ini ternyata labnya lab PCR. Beruntung kita. Tinggal diganti reagen-nya dan kita sudah punya reagen dalam negeri," kata dia. 

Baca Juga: 4 Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Cacar Monyet (Mpox)

2. Tak semua perjalanan dari luar negeri di PCR

Menkes Budi Gunadi: Indonesia Jauh Lebih Siap Hadapi MpoxMenkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Real Talk with Uni Lubis pada Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar & Krisnaji)

Budi mengatakan, saat ini Indonesia sudah menerapkan early warning system di semua bandara kedatangan luar negeri. Hal itu dilakukan dengan mengaktifkan kembali skrining melalui website, apakah seseorang melakukan perjalanan ke Afrika atau tidak. 

"Kalau dia ke Afrika, apakah ada gejala fisiknya? Nanti dites PCR.  Kita sudah punya mesin PCR yang 30-40 menit langsung keluar. Jadi, kalau memang ada gejala bisa langsung di bandara kita karantina sebentar, kita tes. Kalau hasilnya negatif, bisa jalan," kata Budi.

Masyarakat yang tiba dari luar negeri, khususnya yang berasal dari negara dengan penyebaran Mpox tinggi akan dilakukan pemeriksaan PCR. 

"Gak semua, tapi yang datang dari negara-negara tertular saja," ujar dia. 

Baca Juga: Menkes: Polda Jateng Gelar Perkara Kasus Dokter PPDS Aulia Jumat Besok

3. Vaksin Mpox hanya bagi kelompok LGBT

Menkes Budi Gunadi: Indonesia Jauh Lebih Siap Hadapi Mpoxilustrasi suntik vaksin untuk mencegah terkena virus Mpox (freepik.com/ultramansk)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, pemberian vaksin Mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Prima Yosephine, mengatakan, kelompok berisiko tinggi tersebut antara lain LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) atau GBMSM (Gay, Biseksual dan Pria yang berhubungan seks dengan pria lainnya), dan individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir.

“Kelompok berisiko lainnya termasuk petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus Mpox dan petugas kesehatan yang melakukan penanganan pada kasus Mpox,” ujar Prima.

Baca Juga: Menkes Sebut Penularan Mpox Mirip HIV/AIDS

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya