Luluk-Lukmanul Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsudin di Pilkada Jatim

Din Syamsudin punya jaringan luas di Jatim

Intinya Sih...

  • Luluk Nur Hamidah mendapatkan dukungan Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur 2024 dari PKB.
  • Din Syamsudin memiliki jaringan luas di Jawa Timur, baik yang terafiliasi dengan Muhammadiyah maupun aktivitas gerakan kebangsaan lainnya.
  • Pasangan Luluk-Lukmanul menargetkan 15 juta suara di Pilkada Jawa Timur 2024 dengan keyakinan bahwa PKB merupakan partai pemenang di Pileg 2024.

Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur 2024 dari PKB, Luluk Nur Hamidah mengaku senang mendapatkan dukungan Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin.

Luluk mengatakan, Din Syamsudin bukan hanya tokoh Muhammadiyah saja, tapi juga tokoh lintas. Ia pun berharap, dukungan itu bisa mendongkrak suara Luluk-Lukman di Pilkada Jawa Timur. 

"Pak Din bukan hanya sekadar tokoh Muhamamdiyah, tapi tokoh lintas ya. Jadi, kami semakin yakin, Luluk-Lukman insyaallah akan diterima oleh masyarakat luas di Jatim. Kami hadir untuk semua," kata Luluk saat dihubungi IDN Times, di Jakarta, Jumat (20/9/2024). 

1. Din Syamsudin punya jaringan luas di Jatim

Luluk-Lukmanul Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsudin di Pilkada JatimCalon Gubernur Jatim, Luluk Nur Hamidah saat diwawancarai oleh IDN Times pada Kamis (20/9/2024). (IDN Times/Alya Achyarini)

Luluk menegaskan, Din Syamsudin memiliki jaringan yang cukup luas di Jawa Timur, baik yang terafiliasi dengan Muhammadiyah atau aktivitas gerakan kebangsaan lainnya.

Tak hanya itu, Luluk juga mengaku mendengar langsung bagaimana Din Syamsudin menelpon sejumlah tokoh di Jawa Timur untuk memberikan dukungan ke pasangan Luluk-Lukman.

Salah satu tokoh yang saat itu ditelepon oleh Din Syamsudin adalah tokoh pengurus Alumni Gontor. 

"Semoga dukungan beliau akan bersambut hangat dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan seluruh jejaring yang beliau miliki di Jawa Timur," kata dia. 

Baca Juga: Luluk-Lukman Targetkan Suara 15 Juta di Pilgub Jatim

2. Targetkan 15 juta suara di Jatim

Luluk-Lukmanul Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsudin di Pilkada JatimCagub Jatim, Luluk Nur Hamidah. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Sebelumnya, pasangan Luluk-Lukmanul juga menargetkan sebanyak 15 juta suara di Pilkada Jawa Timur 2024. Lukman yakin bisa mendapat suara tersebut karena PKB merupakan partai pemenang di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. 

Adapun, jumlah suara PKB pada Pileg 2024 lalu mencapai 4,5 juta pemilih. 

"Kita meyakini suara kita nanti (di Pilgub Jatim) bisa lebih besar dari suara partai," ujar dia. 

Sementara itu, Luluk yakin target 15 juta suara masuk akal. Dirinya bakal melakukan konsolidasi dengan partai dan relawan untuk mencapai 15 juta suara. 

"Saya percaya itu target yang masuk akal, karena yang pertama adalah PKB sudah punya basis elektoral. Kedua kami hadir ini mengkonsolidasi kekuatan-kekuatan kultural yang terserap," ungkap Luluk. 

Ia menyebut,15 juta suara tersebut akan didapat dari kaum nahdliyyin. Apalagi basis PKB di Jawa Timur merupakan dari NU. 

"Ya otomatis (dari nahdliyyin) basis PKB di Jatim itu kan ceruknya nahdliyyin, dan kita jaga agar ini tidak berubah," kata dia.

Baca Juga: Luluk-Lukman Singgung Isu Kesetaraan Gender untuk Kesejahteraan Jatim

3. Bakal konsolidasi di luar partai

Luluk-Lukmanul Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsudin di Pilkada JatimCalon Gubernur Jatim, Luluk Nur Hamidah saat diwawancarai oleh IDN Times pada Kamis (20/9/2024). (IDN Times/Alya Achyarini)

Luluk mengatakan, selain konsilidasi di internal partai, dirinya juga akan melakukan konsolidasi di luar partai. Dia juga mengharapkan adanya pelpahan suara dari para pemilih yang mungkin saja pada pilpres lalu tidak memilih PKB.

"Yang kedua kita akan menghimpun, mengkonsolidasi nahdliyyin-nahdliyyin yang ada di luar, yang kebetulan kemarin partainya berbeda," kata dia.

Luluk mengaku, meski semua calon membawa NU, dirinya lah yang paling autentik ke-NU-annya. Ia dan Lukman lahir di keluarga nahdliyyin.

"Jadi NU-nya bukan NU KTP atau ketika udah dewasa baru merasa NU enggak, jadi lahir perocot kita sudah NU, kakek nenek saya kebetulan juga bagian dari keluarga besar NU dan nenek saya dari ibu saya juga menjadi istrinya Mbah Hasyim Asy'ari, pendiri NU," tutur Luluk. 

"Mas Lukman juga begitu beliau juga tumbuh dan juga besar di dua pesantren di Jombang sebagai santri di Tambak Beras dan Denyar, saya di Darul Ulum dan keluarga saya yang lain ada yang di Tebu Ireng ada di Tambak Beras ada yang di Kediri dan lain-lain itu menyebar," kata dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya